Sepanjang hidup kita, kita menghadapi banyak keputusan dan tantangan yang dapat membuat kita tidak yakin tentang jalan mana yang harus diambil. Pada saat seperti itu, penting untuk mencari bimbingan dan percaya pada rencana Tuhan untuk hidup kita. Dalam pelajaran ini, kita akan menyelidiki prinsip kuat yang terdapat dalam Amsal 16:9 dan penerapan praktisnya dalam perjalanan rohani kita. Ayat itu memberi tahu kita, “Hati manusia membuat rencana, tetapi jawaban yang benar dari bibir berasal dari Tuhan” (Amsal 16: 9, NIV).
Rencana Allah dan Kehendak Kita
Wajar bagi manusia untuk membuat rencana dan memiliki aspirasi untuk masa depan. Namun, hikmat alkitabiah mengingatkan kita bahwa bahkan ketika kita membuat rencana, jawaban akhir datang dari Tuhan. Dengan kata lain, Tuhan memiliki tujuan dan arah khusus untuk kita masing-masing, dan sangat penting bagi kita untuk menyadari bahwa pemahaman dan kehendak kita tunduk pada kedaulatan ilahi.
Gagasan ini diperkuat dalam Amsal 19:21 , yang menyatakan, “Banyak rencana dalam hati manusia, tetapi rencana Tuhan yang berlaku” (NIV). Bahkan jika kita memiliki aspirasi dan impian pribadi, penting untuk diingat bahwa rencana Allah berlaku. Dengan menyerahkan kehendak kita pada kehendak Tuhan, kita memberi ruang bagi-Nya untuk mengarahkan langkah kita dan menuntun kita di jalan yang akan membawa pemenuhan dan berkat.
Percaya pada Arahan Ilahi
Saat kita menyadari bahwa Tuhan memiliki rencana untuk hidup kita, muncul pertanyaan tentang bagaimana kita dapat menemukan dan mengikuti arahan itu. Alkitab memberi kita prinsip dan janji yang membimbing kita dalam perjalanan kepercayaan ini pada arahan ilahi.
- Mencari Tuhan dalam Doa – Yakobus 1:5 mendorong kita untuk meminta hikmat dari Tuhan, yang dengan murah hati akan memberikannya kepada semua orang yang mencarinya. Ketika dihadapkan pada keputusan penting, kita hendaknya berlutut dalam doa, membawa kekhawatiran kita kepada Tuhan dan memohon kebijaksanaan. Tuhan ingin membimbing kita dan bersedia memberi kita hikmat yang kita butuhkan untuk membuat keputusan yang tepat.
- Menyelidiki Kitab Suci – Firman Tuhan adalah sumber bimbingan dan kebijaksanaan yang tidak ada habisnya. Mazmur 119:105 memberi tahu kita, “Firmanmu adalah pelita bagi kakiku, dan terang bagi jalanku” (NIV). Sewaktu kita mempelajari Kitab Suci, kita dapat menemukan prinsip dan pedoman yang akan membantu kita membuat keputusan bijak yang sejalan dengan kehendak Allah.
- Mencari Nasihat yang Bijaksana – Amsal 15:22 mengingatkan kita, “Jika tidak ada nasihat, rencana berantakan, tetapi dengan banyak penasihat, itu ditegakkan.” Sangat bermanfaat untuk mencari bimbingan dari orang bijak dan berpengalaman dalam perjalanan kita. Dengan berbagi kekhawatiran dan meminta saran, kita dapat memperoleh perspektif berharga yang akan membantu kita membuat keputusan yang tepat.
Manfaat Bimbingan Ilahi
Saat kita percaya pada bimbingan ilahi dan mengikuti rencana Tuhan, kita akan mengalami banyak manfaat dalam kehidupan rohani dan praktis kita.
- Kedamaian Batin – Ketika kita memercayai Tuhan untuk membimbing langkah kita, kita dapat menikmati kedamaian yang melampaui segala keadaan. Yesaya 26: 3 meyakinkan kita, “Engkau, Tuhan, akan menjaga dalam kedamaian sempurna dia yang pikirannya teguh, karena dia percaya padamu” (NIV). Mengetahui bahwa kita sedang mengikuti jalan yang telah Tuhan rencanakan bagi kita membawa kedamaian pikiran yang mendalam.
- Pemenuhan Tujuan Kekal – Dengan menyelaraskan kehendak kita dengan kehendak Allah, kita berpartisipasi dalam memenuhi tujuan kekal Kerajaan Allah. Efesus 2:10 memberi tahu kita bahwa kita “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya, agar kita dapat hidup di dalamnya.” Dengan mengikuti rencana Tuhan, kita diberdayakan untuk membuat perbedaan di dunia ini dan memenuhi tujuan ilahi kita.
- Berkat dan Bimbingan yang Berkelanjutan – Amsal 3:5-6 menginstruksikan kita, “Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan jangan bersandar pada pengertianmu sendiri; akuilah Tuhan dalam segala jalanmu, dan Dia akan meluruskan jalanmu” (NIV). Ketika kita percaya kepada Tuhan dan mencari bimbingan-Nya, Dia akan terus membimbing kita, memberkati kita, dan menuntun kita di jalan kehidupan yang berkelimpahan.
4. Belajar dari Kegagalan dan Penyimpangan
Meskipun kita ingin mengikuti tuntunan Tuhan dalam hidup kita, penting untuk menyadari bahwa kita tidak akan selalu membuat pilihan yang sempurna. Terkadang kita bisa menyimpang dari rencana Tuhan atau menghadapi kegagalan di sepanjang jalan. Namun, dalam situasi-situasi inilah kita dapat memperoleh pelajaran penting dan mengalami anugerah penyembuhan Allah.
Roma 8:28 mengingatkan kita, “Kita tahu bahwa dalam segala hal Tuhan bekerja untuk kebaikan mereka yang mengasihi Dia, yang telah dipanggil sesuai dengan tujuannya” (NIV). Bahkan ketika kita menghadapi jalan memutar atau kegagalan, Tuhan dapat menggunakan keadaan itu untuk mengajar kita, membentuk karakter kita, dan mengarahkan kita kembali ke rencana-Nya.
- Bertahan dalam Iman
Mengikuti bimbingan ilahi tidak selalu mudah. Itu mungkin membutuhkan kesabaran, kepercayaan diri, dan ketekunan di tengah tantangan dan ketidakpastian. Namun , upah tetap setia pada rencana Tuhan tak ternilai harganya.
Ibrani 10:36 mendorong kita, “Karena kamu memerlukan kesabaran, supaya setelah kamu melakukan kehendak Allah, kamu dapat menerima janji itu.” Sekalipun perjalanan menjadi sulit, kita harus tetap percaya kepada Tuhan, mengingat Dia setia menepati janji-janji-Nya. Melalui ketekunan, kita akan dikuatkan dan melihat buah ketaatan.
- Menyaksikan Kuasa Tuhan
Ketika kita percaya pada arahan ilahi dan mengikuti rencana Tuhan, kita tidak hanya mengalami berkat-berkat pribadi, tetapi kita juga menyaksikan kuasa dan kesetiaan Tuhan kepada orang-orang di sekitar kita. Ketaatan dan iman kita dapat menjadi alat penginjilan yang ampuh, menunjukkan kasih dan perhatian Allah kepada dunia dalam tindakan.
Matius 5:16 memberi tahu kita, “Biarlah terangmu bersinar di depan orang, sehingga mereka dapat melihat perbuatan baikmu dan memuliakan Bapamu yang di surga.” Ketika kita mengikuti arahan ilahi, kita membiarkan terang Kristus bersinar melalui kita, menarik orang lain menuju pengharapan dan keselamatan yang ditemukan di dalam Allah.
Kesimpulan
Sewaktu kita mempelajari asas yang kuat dari Amsal 16:9 dan menyelidiki penerapan praktisnya dalam kehidupan kita, kita ditantang untuk memercayai bimbingan ilahi dan menyerahkan kehendak kita pada rencana Allah. Melalui doa, penelaahan tulisan suci, nasihat bijak, dan iman yang bertahan, kita dapat mengalami kedamaian, pemenuhan, dan berkat yang datang dari mengikuti jalan yang telah Allah tetapkan bagi kita. Selain itu, dengan menyaksikan kuasa Tuhan dalam hidup kita, kita dapat menjadi alat pengharapan dan transformasi bagi dunia di sekitar kita. Semoga kita terus mencari bimbingan ilahi dan percaya pada rencana Allah yang sempurna bagi kita.