Perlindungan Ilahi atas Orang Benar
Di dunia tempat kita hidup, orang benar menghadapi berbagai kesulitan, namun mereka yakin bahwa Tuhan Allah membebaskan mereka dari semuanya. Perlindungan ilahi-Nya begitu menyeluruh sehingga, seperti yang ditegaskan Alkitab, tidak satu tulang pun dari orang benar akan patah, melambangkan perhatian cermat Tuhan.
Banyaklah penderitaan orang benar, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semuanya itu. (Mazmur 34:19, TB)
Mengapa Penderitaan Orang Benar Ada?
Meskipun tampak paradoks, setiap penderitaan memiliki tujuan ilahi. Penderitaan ini tidak terjadi secara kebetulan, melainkan berada di bawah kendali kedaulatan Tuhan, yang menggunakannya untuk memenuhi rencana-Nya.
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. (Roma 8:28, TB)
Tidak ada yang terjadi dalam hidup kita tanpa izin Tuhan, dan setiap peristiwa selaras dengan tujuan agung-Nya yang tidak dapat digagalkan.
Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal. (Ayub 42:2, TB)
Tujuan Penderitaan
Penderitaan orang benar tidak terbatas pada masalah rohani; penderitaan juga nyata di dunia fisik, secara langsung memengaruhi kehidupan sehari-hari. Kehilangan pekerjaan, misalnya, dapat membawa kesulitan dan tantangan, tetapi penting untuk memahami bahwa setiap penderitaan memiliki tujuan. Sering kali, agar Tuhan dapat memberkati kita, kita harus melalui kehilangan sementara. Bagi pekerja yang kehilangan pekerjaannya, pintu baru yang dibuka Tuhan akan jauh lebih besar daripada yang hilang. Untuk menerima berkat baru, terkadang kita perlu melepaskan hal-hal lama.
Contoh Alkitabiah tentang Penderitaan Orang Benar
Alkitab penuh dengan kisah orang-orang benar yang menghadapi penderitaan, namun mengalami pembebasan Tuhan. Kisah-kisah ini menginspirasi kita untuk tetap teguh dalam iman.
Ayub: Kesetiaan di Tengah Kehilangan
Ayub adalah contoh utama dari orang benar yang menanggung penderitaan besar. Ia kehilangan kekayaannya, anak-anaknya, dan kesehatannya, namun tidak pernah meninggalkan Tuhan. Ayub memahami bahwa segala yang dimilikinya berasal dari Tuhan, dan Tuhan berhak mengambilnya kembali. Karena kesetiaan dan imannya, Tuhan memulihkan segalanya dua kali lipat.
Yusuf: Jalan Menuju Berkat
Yusuf, melalui ketaatannya pada prinsip-prinsip Tuhan, menghadapi penderitaan besar. Dengan menolak berbuat dosa dengan istri Potifar, ia dipenjara secara tidak adil. Sebelumnya, ia dijual sebagai budak oleh saudara-saudaranya. Namun, setiap cobaan adalah bagian dari rencana Tuhan untuk mengangkatnya menjadi gubernur Mesir. Penderitaan Yusuf adalah jalan menuju berkatnya.
Musa: Penderitaan demi Tujuan Tuhan
Musa, yang dibesarkan di istana Firaun, menghadapi kesulitan di padang gurun saat memimpin pembebasan Israel. Penderitaannya terkait langsung dengan tujuan ilahi untuk membebaskan umat Tuhan.
Daniel: Pembebasan dari Gua Singa
Daniel, yang berdoa tiga kali sehari, juga menghadapi penderitaan karena kesetiaannya. Meskipun menghadapi ancaman gua singa, ia tetap teguh, dan Tuhan membebaskannya secara ajaib.
Ketika Daniel mengetahui bahwa surat perintah itu telah ditandatangani, pergilah ia ke rumahnya. Di kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya. (Daniel 6:10, TB)
Abraham: Ujian di Gunung Pengorbanan
Abraham, bapa iman kita, menghadapi penderitaan besar ketika dipanggil untuk mengorbankan putranya, Ishak. Penderitaan pada saat itu nyata, tetapi ketaatannya menghasilkan penyediaan dan pembebasan dari Tuhan.
Tetap Teguh kepada Tuhan
Tantangan terbesar bagi orang benar di tengah penderitaan adalah tetap setia kepada Tuhan. Memuji Tuhan di saat kelimpahan itu mudah, tetapi bertahan di tengah kesakitan membutuhkan kasih yang mendalam dan kepercayaan yang tak tergoyahkan. Penderitaan bersifat sementara, dan setiap penderitaan membawa kita menuju tujuan yang lebih besar.
Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yang tidak kauketahui. (Yeremia 33:3, TB)
Tuhan selalu mendengarkan seruan orang benar, siap menjawab dan mengungkapkan rencana-Nya.
Kesimpulan: Pembebasan Tuhan
Penderitaan orang benar adalah bagian dari proses pertumbuhan rohani dan pemenuhan tujuan Tuhan. Seperti Ayub, Yusuf, Musa, Daniel, dan Abraham, kita dipanggil untuk mempercayai Tuhan di tengah pencobaan, dengan keyakinan bahwa Ia akan membebaskan kita dan memimpin kita menuju berkat yang lebih besar. Serulah Tuhan hari ini, tetap teguh pada janji-Nya, dan percayalah bahwa Ia mengendalikan segalanya.