Tema Garis Besar: Khotbah tentang “Sikap Yairus: Iman, Ketekunan dan Pengharapan”
Teks Alkitab yang Digunakan: Markus 5:21-43
Tujuan Garis Besar: Tujuan garis besar ini adalah untuk mengeksplorasi kisah Yairus, seorang pemimpin agama, dan menyoroti pelajaran yang dapat kita petik dari sikap iman, ketekunan, dan harapannya dalam menghadapi situasi yang menyedihkan.
Pendahuluan:
Yairus adalah seorang pemimpin agama yang mendapati dirinya dalam situasi putus asa ketika putrinya berada di ambang kematian. Hari ini, kita akan menelusuri sikap Jairo dan pelajaran berharga yang bisa kita ambil dari kisahnya.
Tema Sentral: Sikap Yairus – Iman, Ketekunan dan Pengharapan
I. Pencarian Putus asa Yairus
- Kemunculan Putrinya : Markus 5:23
- Iman yang Menggerakkannya : Markus 5:22
- Pencarian Yesus : Markus 5:22
II. Perjalanan Yairus bersama Yesus
- Intervensi di Jalan : Markus 5:35
- Perkataan Yesus : Markus 5:36
- Reaksi Yairus : Markus 5:36
- Kekuatan Percaya : Markus 5:40
AKU AKU AKU. Kebangkitan Putri Yairus
- Keajaiban Kebangkitan : Markus 5:41-42
- Keheranan dan Kegembiraan Yairus : Markus 5:42
- Tatanan Kerahasiaan : Markus 5:43
IV. Pelajaran Hidup dari Yairus
- Iman di Tengah Kesulitan : Ibrani 11:6
- Ketekunan Mencari Tuhan : Lukas 18:1-8
- Pengharapan yang Tidak Mengecewakan : Roma 5:5
- Kemenangan atas Ketakutan : 2 Timotius 1:7
V. Menerapkan Sikap Yairus dalam Kehidupan Kita
- Ketekunan dalam Doa : Filipi 4:6
- Pentingnya Terus Percaya : Markus 5:36
- Tetap Iman dalam Menghadapi Kesulitan : 2 Korintus 4:16-18
- Kesaksian tentang Kuasa Allah : Kisah Para Rasul 1:8
Kesimpulan:
Sikap Jairo mengingatkan kita bahwa, di tengah keadaan tersulit, kita bisa menemukan kekuatan dalam iman, kegigihan dalam mencari Tuhan dan harapan bahwa Dia mampu melakukan mukjizat. Seperti Yairus, yang tidak putus asa mencari pertolongan Yesus, kita juga bisa menghadapi kesulitan dengan iman dan harapan.
Kapan Menggunakan Garis Besar Ini:
Garis besar khotbah tentang sikap Yairus ini cocok digunakan dalam ibadah, pendalaman Alkitab, atau pada saat konseling dan dorongan, terutama ketika Anda ingin menekankan pentingnya iman, ketekunan, dan pengharapan dalam menghadapi tantangan. tantangan, kesulitan hidup. Itu dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan spesifik audiens.