Iman adalah tema sentral dalam Kitab Suci dan memainkan peran mendasar dalam kehidupan Kristen. Melalui iman kita diselamatkan, dibenarkan, dan dimampukan untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Ayat kunci dari pelajaran Alkitab ini adalah Ibrani 11:1, yang memberi kita definisi iman yang menginspirasi. Dalam pelajaran ini, kita akan menyelidiki arti dari perikop ini dan meneliti contoh-contoh alkitabiah tentang pria dan wanita yang menunjukkan iman yang tak tergoyahkan.
Ibrani 11:1 – Definisi Iman
Mari kita mulai dengan membaca ayat kunci dari penelaahan Alkitab ini: “Sekarang iman adalah inti dari segala sesuatu yang diharapkan, keyakinan akan segala sesuatu yang tidak terlihat.” (Ibrani 11:1)
Ayat ini memberi kita definisi iman yang ringkas dan mendalam. Iman adalah “kepastian akan hal-hal yang diharapkan”, yaitu keyakinan yang tak tergoyahkan akan apa yang belum tercapai, tetapi yang sangat kita yakini dan nantikan. Iman juga merupakan “keyakinan akan fakta yang tidak terlihat”, yaitu keyakinan mutlak akan kebenaran rohani, bahkan jika kita tidak dapat melihatnya dengan mata jasmani.
Sifat Iman
Setelah kita memahami definisi iman, mari kita telusuri lebih jauh sifat dan ciri-cirinya.
1. Iman sebagai Karunia Allah
Iman bukanlah sesuatu yang dapat kita hasilkan dengan usaha kita sendiri, tetapi itu adalah pemberian yang murah hati dari Allah. Dialah yang memberi kita iman untuk percaya dan percaya kepada-Nya. Mari kita lihat apa yang Alkitab katakan tentang ini: “Sebab oleh kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; dan ini tidak datang dari Anda; itu adalah pemberian Tuhan.” (Efesus 2:8)
Keselamatan kita adalah karena kasih karunia Allah, melalui iman yang Dia berikan kepada kita. Menyadari bahwa iman adalah anugerah dari Allah membuat kita rendah hati di hadapan-Nya dan mencegah kita untuk bangga dengan iman kita sendiri.
2. Iman sebagai Kepercayaan kepada Tuhan
Iman sejati adalah kepercayaan mutlak pada Tuhan dan janji-janji-Nya. Itu memungkinkan kita untuk menaruh kepercayaan kita kepada-Nya, terlepas dari keadaan kita atau apa yang mungkin kita lihat di sekitar kita. Mari kita lihat contoh Abraham: “Dengan iman Abraham, ketika ia dipanggil, menurut untuk pergi ke tempat yang akan diterimanya sebagai warisan; dan dia pergi tanpa tahu ke mana dia pergi. (Ibrani 11:8)
Abraham memercayai Tuhan dan menaati panggilan-Nya, bahkan tanpa mengetahui ke mana dia pergi. Imannya menuntunnya untuk mengikuti Tuhan dengan patuh dan percaya diri.
3. Iman sebagai Kepastian di Tengah Kesulitan
Iman yang sejati memampukan kita untuk menghadapi kesulitan dengan keyakinan dan harapan. Dia membantu kita tetap kuat dan tabah, bahkan dalam menghadapi kesulitan. Mari kita lihat contoh Ayub: “Bahkan jika dia membunuhku, aku akan menunggunya; namun jalanku akan kubela di hadapannya.” (Ayub 13:15)
Ayub mengalami serangkaian tragedi dan penderitaan, tetapi imannya kepada Tuhan tetap tak tergoyahkan. Dia mengungkapkan tekadnya untuk mempercayai Tuhan bahkan jika itu berarti menghadapi kematian. Imannya menopangnya selama masa-masa tersulit dalam hidupnya.
Contoh Iman dalam Alkitab
Sekarang setelah kita memahami sifat iman, mari kita selidiki contoh pria dan wanita dalam Alkitab yang menunjukkan iman yang tak tergoyahkan. Contoh-contoh ini mengilhami kita untuk mengembangkan dan memperkuat iman kita sendiri.
1. Abraham – Iman yang Taat
Abraham dikenal sebagai “bapak iman” karena ketaatan dan kepercayaannya kepada Tuhan. Dia dipanggil oleh Tuhan untuk meninggalkan tanah dan keluarganya dan pergi ke tanah yang tidak dikenal. Bahkan tanpa mengetahui kemana dia pergi, Abraham taat dan percaya janji Tuhan. Imannya dihargai dan dia menjadi bapak bangsa yang besar. (Ibrani 11:8-12)
2. Musa – Iman yang Bertindak
Musa memperlihatkan iman yang aktif dan berani sewaktu dia memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir. Dia mempercayai Tuhan bahkan dalam menghadapi kesulitan dan melawan Firaun, menuntut pembebasan orang Israel. Musa tidak hanya percaya kepada Tuhan, tetapi dia juga bertindak berdasarkan iman itu, mengikuti petunjuk ilahi. Imannya menghasilkan pembebasan dan perjalanan ke tanah perjanjian. (Keluaran 14)
3. Daniel – Iman yang Bertahan
Daniel menghadapi banyak pencobaan dan penganiayaan karena imannya kepada Tuhan. Dia dilemparkan ke gua singa karena menolak menyembah dewa lain, namun dia tetap setia kepada Tuhan. Keyakinannya yang tak tergoyahkan melindunginya dan membebaskannya dari singa. Daniel mendemonstrasikan bahwa iman yang sejati tidak tergoyahkan oleh keadaan tetapi bertahan sampai akhir. (Daniel 6:16-23)
Pentingnya Iman dalam Kehidupan Kristen
Iman memainkan peran penting dalam kehidupan Kristen. Melalui iman kita diselamatkan, dibenarkan, dan menerima pengampunan atas dosa-dosa kita. Alkitab mengajar kita bahwa “tanpa iman tidak mungkin menyenangkan Allah” (Ibrani 11:6). Oleh karena itu, iman sangat penting untuk membangun hubungan yang intim dengan Pencipta kita.
1. Iman dan Keselamatan
Keselamatan adalah pemberian cuma-cuma dari Allah, dan kita diselamatkan oleh kasih karunia melalui iman kepada Yesus Kristus. Alkitab memberi tahu kita: “Karena oleh kasih karunia kamu diselamatkan melalui iman; dan itu tidak datang dari Anda; itu adalah pemberian Allah” (Efesus 2:8). Melalui iman kepada Yesus, mengakui Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, kita menerima pengampunan dosa dan kehidupan kekal.
2. Iman dan Pembenaran
Pembenaran adalah tindakan Allah yang menyatakan orang berdosa benar di hadapan-Nya atas dasar iman kepada Yesus Kristus. Roma 5:1 memberi tahu kita, “Oleh karena itu, setelah dibenarkan karena iman, kita hidup damai dengan Allah melalui Tuhan kita Yesus Kristus.” Iman menghubungkan kita dengan kebenaran Kristus, dan iman inilah yang membuat kita dapat diterima oleh Allah, bebas dari kutukan dosa.
3. Iman dan Kehidupan Sehari-hari
Selain keselamatan dan pembenaran, iman memiliki dampak yang sangat besar dalam kehidupan kita sehari-hari sebagai orang Kristen. Melalui iman kita menerima kemampuan untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan dan mengatasi kesulitan.
Itu. Iman Yang Memungkinkan Kita Menang
Iman memampukan kita untuk memenangkan pertempuran rohani dan menghadapi tantangan yang kita hadapi di sepanjang jalan. Yesus berkata, ”Tenanglah! Aku telah mengalahkan dunia” (Yohanes 16:33). Iman kita kepada Yesus mempersatukan kita dengan Dia dan memberi kita kemenangan atas pencobaan, dosa, dan kesulitan hidup.
B. Iman Yang Memberi Kita Pengharapan
Iman juga memberi kita harapan di tengah kesengsaraan. Roma 8:28 menyatakan, “Kita tahu bahwa segala sesuatu bekerja bersama untuk kebaikan bagi mereka yang mengasihi Tuhan, bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan tujuannya.” Bahkan ketika kita menghadapi kesulitan dan pencobaan, kita dapat percaya bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk kebaikan kita. Pengharapan ini menopang kita dan memperkuat iman kita.
w. Iman Yang Menuntun Pada Ketaatan
Iman sejati memanifestasikan dirinya dalam ketaatan kepada Tuhan. Yakobus 2:17 memberi tahu kita, “Demikian juga iman, jika tidak disertai perbuatan, mati dengan sendirinya.” Iman sejati menghasilkan tindakan nyata yang menunjukkan kasih kita kepada Allah dan sesama. Ketika kita hidup dalam ketaatan berdasarkan iman, kita adalah saksi yang efektif dari kuasa Kristus yang mengubahkan.
Kesimpulan
Iman adalah harta rohani yang dianugerahkan Tuhan kepada kita. Itu memungkinkan kita untuk mempercayai Tuhan bahkan ketika kita tidak dapat melihat hasil akhirnya. Melalui iman, kita dapat mengalami keselamatan, menerima janji Tuhan, dan menghadapi kesulitan dengan percaya diri. Melihat contoh iman di dalam Alkitab, kita didorong untuk memperkuat iman kita sendiri dan mempercayai Tuhan dalam segala bidang kehidupan kita. Semoga iman kita teguh dalam kepastian akan apa yang kita harapkan dan dalam keyakinan akan apa yang tidak kita lihat. Semoga kita menjadi orang beriman yang percaya dan menaati Tuhan, bertindak dengan berani dan bertahan sampai akhir. Semoga iman yang menggerakkan kita menjadi kesaksian hidup akan kuasa Allah yang mengubahkan dalam hidup kita.