INatal yang dirayakan pada tanggal 25/12 adalah waktu yang istimewa dalam setahun ketika kita merayakan kelahiran Yesus Kristus. Ini adalah saat kegembiraan, cinta dan harapan. Namun seringkali kita tersesat dalam tradisi dan konsumerisme sehingga melupakan arti sebenarnya dari tanggal tersebut.
Alkitab tidak merinci tanggal pasti kelahiran Yesus. Tidak ada catatan dalam Injil yang menunjukkan hari pasti kelahiran Yesus. Kisah kelahiran Yesus ditemukan dalam Injil Matius (pasal 1 dan 2) dan Lukas (pasal 1 dan 2), namun kedua penginjil tersebut lebih fokus pada peristiwa yang berkaitan dengan kelahiran dan keadaannya, seperti kunjungan ke rumah Yesus. orang bijak, bintang di surga dan perjalanan Maria dan Yusuf ke Betlehem.
Tradisi merayakan Natal pada tanggal 25 Desember mulai terjalin pada abad ke-4, namun tanggal tersebut tidak disebutkan secara eksplisit dalam Alkitab. Pemilihan hari tersebut mungkin dipengaruhi oleh perayaan hari raya kafir yang terjadi dekat dengan waktu tersebut, serta keinginan untuk mengganti perayaan tersebut dengan hari raya Kristen.
Oleh karena itu, meskipun Alkitab memberikan rincian tentang kelahiran Yesus, Alkitab tidak menyebutkan tanggal spesifik terjadinya peristiwa tersebut. Fokus kisah-kisah Alkitab adalah pada makna spiritual dan pentingnya teologis kelahiran Yesus daripada memberikan rincian kronologis yang spesifik. Dalam pembelajaran Alkitab ini, kita akan menelusuri apa sebenarnya arti Natal menurut Alkitab.
Penggenapan Nubuatan
Untuk memahami makna Natal, kita perlu kembali ke nabi-nabi Perjanjian Lama. Mereka mengumumkan kedatangan Mesias, yang akan membawa keselamatan dan penebusan bagi dunia. Kelahiran Yesus di Betlehem merupakan penggenapan nubuatan tersebut. Dia datang sebagai Imanuel, Allah beserta kita, untuk mendamaikan kita dengan Bapa dan menawarkan kita kehidupan kekal.
- Yesaya: Yesaya 7:14 – “Sebab itu Tuhan sendiri yang akan memberikan kepadamu suatu tanda: sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan dia akan menamakan Dia Imanuel.” Yesaya 9:6 – “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang anak laki-laki telah diberikan kepada kita, dan pemerintahan ada di pundaknya. Dan dia akan disebut Penasihat Ajaib, Tuhan yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Pangeran Damai.”
- Miquéias: Miquéias 5:2 – “E tu, Belém Efrata, posto que pequena entre milhares de Judá, de ti me sairá o que será Senhor em Israel, e cujas origens são desde os tempos antigos, desde os dias da eternidade.”
- Yeremia: Yeremia 23:5 – “Sesungguhnya, waktunya akan tiba, demikianlah firman Tuhan, Aku akan menumbuhkan Tunas yang adil bagi Daud; dan, sebagai raja, ia akan memerintah dan bertindak dengan bijaksana, ia akan melaksanakan penghakiman dan keadilan di bumi.”
- Zakharia: Zakharia 9:9 – “Bergembiralah, hai putri Sion; bersukacitalah, hai putri Yerusalem; lihatlah, rajamu akan datang kepadamu, orang benar dan Juruselamat, orang miskin, dan menunggangi seekor keledai, seekor anak keledai, anak kuda keledai.”
Nubuatan Perjanjian Lama mengungkapkan sifat dan tujuan kelahiran Yesus. Kelahiran dari seorang perawan, turunnya Daud dan kota Betlehem hanyalah sebagian dari nubuatan yang digenapi di dalam Kristus. Nubuatan-nubuatan ini menunjukkan kepada kita bahwa Natal bukan sekadar kisah indah, melainkan bukti nyata kasih dan kesetiaan Tuhan terhadap kita.
Karunia Keselamatan dan Teladan Kerendahan Hati
Natal adalah pengingat akan anugerah terbesar yang pernah kita terima: keselamatan melalui Yesus Kristus. Dia datang ke dunia untuk membebaskan kita dari dosa dan kutukan. Kelahiran Yesus adalah awal dari kisah penebusan, yang berpuncak pada kematian dan kebangkitan-Nya sebagai korban.
Saat kita merayakan Natal, kita sedang merayakan anugerah keselamatan. Yesus datang untuk mendamaikan kita dengan Allah dan menawarkan kita kehidupan kekal. Dialah satu-satunya jalan menuju Bapa, dan melalui Dia kita dapat menemukan pengampunan, kedamaian dan harapan. Natal mengingatkan kita bahwa kita dikasihi dan Tuhan selalu ada di sisi kita, bahkan di saat-saat tersulit sekalipun.
Kelahiran Yesus di palungan memberi kita pelajaran mendalam tentang kerendahan hati. Ia yang merupakan Raja segala raja, memilih dilahirkan dalam kondisi yang sederhana, jauh dari kenyamanan dan keagungan. Yesus datang ke dunia sebagai bayi yang rentan, bergantung pada orang tua duniawinya.
Dan terjadilah, ketika mereka berada di sana, telah genap waktunya ia melahirkan, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki, anak laki-lakinya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di penginapan. Lukas 2:6-7
Kerendahan hati ini menunjukkan kepada kita bahwa Natal bukanlah tentang keangkuhan atau kekayaan materi, melainkan tentang kesederhanaan dan kerendahan hati. Yesus datang untuk melayani dan mengajari kita pentingnya mencintai dan peduli satu sama lain. Dia memanggil kita untuk menjalani kehidupan yang rendah hati dan melayani dengan mengikuti teladannya.
Harapan Abadi
Natal juga mengingatkan kita akan harapan kekal yang kita miliki di dalam Yesus Kristus. Dia datang ke dunia untuk membawa terang kepada kegelapan, untuk memberikan harapan kepada mereka yang putus asa, dan untuk memberikan kehidupan kepada mereka yang telah mati dalam dosa-dosa mereka. Kelahiran Yesus merupakan awal sejarah keselamatan yang membawa kita pada kehidupan kekal bersama Tuhan.
Siapa pun yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan; tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.Markus 16:16
Saat kita merayakan Natal, kita merayakan pengharapan yang kita miliki di dalam Kristus. Dia adalah terang kita di tengah kesulitan, harapan kita ketika segala sesuatunya terasa hilang. Natal mengingatkan kita bahwa, bahkan di tengah kesulitan, kita dapat memiliki harapan, karena Yesus mengalahkan kematian dan memberi kita kehidupan yang berkelimpahan.
Kesimpulan
Natal lebih dari sekedar hadiah, dekorasi, dan perayaan. Ini adalah kesempatan untuk merenungkan arti sebenarnya dari tanggal istimewa ini. Dalam terang Kitab Suci, kita menemukan bahwa Natal adalah tentang penggenapan nubuatan, anugerah keselamatan, teladan kerendahan hati dan harapan kekal yang kita miliki di dalam Yesus Kristus.
Semoga Natal kali ini kita dapat mengarahkan hati kita pada makna sebenarnya dari tanggal ini, mengingat kasih Tuhan yang diwujudkan dalam Putra-Nya. Semoga kita membagikan pesan pengharapan ini kepada orang-orang di sekitar kita sehingga semua orang dapat merasakan makna Natal yang sesungguhnya.
Semoga Natal menjadi saat pembaharuan rohani, kasih terhadap sesama dan rasa syukur atas anugerah keselamatan. Semoga kita merayakan kelahiran Yesus dengan sukacita dan rasa hormat, menyadari bahwa Dia adalah pusat dari segalanya. Semoga makna Natal yang sebenarnya hadir di hati kita sepanjang tahun.