Pemuridan Sejati: Tidak Setiap Orang Yang Mengatakan Tuhan, Tuhan Akan Masuk Kerajaan Surga
Kitab Matius adalah salah satu Injil sinoptik yang mencatat ajaran dan kehidupan Yesus Kristus. dalam Matius 7:21, Yesus berbicara tentang pentingnya ketaatan dan ketundukan yang sejati kepada Tuhan sebagai syarat mendasar untuk memasuki kerajaan surga. Perikop ini memperingatkan kita bahwa, meskipun banyak yang mengaku sebagai murid Kristus, tidak semuanya akan menjadi pengikut sejati.
Pentingnya pemuridan sejati
Ungkapan “tidak setiap orang yang mengatakan Tuhan, Tuhan akan masuk kerajaan surga” adalah peringatan bagi semua orang Kristen. Yesus tidak mengatakan bahwa menyebut Dia Tuhan adalah salah, tetapi hanya mereka yang menuruti kehendak Tuhan yang akan masuk kerajaan surga. Memang, menjadi murid Kristus yang sejati berarti lebih dari sekedar mengucapkan kata-kata, itu adalah masalah hati dan tindakan.
Yesus juga menekankan pentingnya hidup menurut kehendak Allah di bagian lain Perjanjian Baru. Dalam Lukas 6:46 , Dia bertanya, “Mengapa kamu menyebut aku ‘Tuhan, Tuhan’ dan tidak melakukan apa yang aku katakan?” dan dalam Yohanes 14:15 Dia berkata, “Jika kamu mencintaiku, patuhi perintah-perintahku.”
Apa itu murid sejati?
Murid Kristus yang sejati adalah orang yang mengikuti Kristus dalam segala aspek kehidupan, menaati kehendak Tuhan. Dalam Matius 16:24 , Yesus berkata, “Jika ada yang ingin mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya dan memikul salibnya dan mengikut Aku.” Penyangkalan diri ini berarti meninggalkan keinginan dan keinginan kita sendiri untuk mengikuti kehendak Tuhan. Ini termasuk setia dalam doa, membaca Alkitab, mengejar kekudusan dan mengasihi Tuhan di atas segalanya.
Selanjutnya, dalam Matius 22:37-38 , Yesus berkata bahwa kita harus mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan pikiran kita. Murid sejati adalah seseorang yang mencintai Tuhan di atas segalanya dan berusaha untuk hidup dalam ketaatan kepada-Nya.
Pentingnya ketaatan
Ketaatan adalah tema penting di seluruh Alkitab. Dalam Ulangan 11:26-28 , misalnya, Tuhan berbicara tentang berkat yang akan datang kepada mereka yang menaati firman-Nya: “ Perhatikanlah! Hari ini saya menempatkan di hadapan Anda berkat dan kutukan. Anda akan diberkati jika Anda mematuhi perintah-perintah Tuhan, Allahmu, yang saya berikan kepada Anda hari ini; tetapi mereka akan dikutuk jika mereka tidak mematuhi perintah-perintah Tuhan, Allah mereka, dan berbalik dari jalan yang saya perintahkan kepada mereka hari ini, untuk mengikuti dewa-dewa yang tidak dikenal .
Yesus menekankan pentingnya ketaatan pada beberapa kesempatan. Dalam Yohanes 14:21 , Dia berkata, “ Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan dia yang mencintaiku akan dicintai oleh Ayahku, dan aku juga akan mencintainya dan mengungkapkan diriku kepadanya.” Di sini, Yesus menunjukkan bahwa kasih kepada Allah dan ketaatan pada perintah-perintah-Nya tidak dapat dipisahkan.
Contoh ketaatan lainnya ditemukan dalam Yakobus 1:22 , di mana dia menasihati kita untuk menjadi “pelaku firman, dan bukan hanya pendengar, menipu diri mereka sendiri.” Sangat mudah untuk mendengar firman Tuhan dan menyetujuinya, tetapi perlu untuk mempraktikkannya dalam hidup kita untuk menjadi murid Kristus yang sejati.
Pentingnya iman dalam tindakan
Iman adalah tema penting dalam Alkitab, tetapi iman tanpa perbuatan adalah mati (Yakobus 2:17). Dengan kata lain, iman sejati ditunjukkan dalam tindakan kita. Yesus menekankan hal ini dalam Matius 7:24-27 , ketika Dia berbicara tentang perumpamaan tentang dua tukang bangunan: “Karena itu setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya seperti orang bijak yang membangun rumahnya di atas batu. Hujan turun, sungai meluap, angin bertiup dan menghantam rumah itu, dan rumah itu tidak roboh, karena fondasinya di atas batu. Tetapi siapa pun yang mendengar kata-kata saya ini dan tidak melakukannya adalah seperti orang bodoh yang membangun rumahnya di atas pasir. Hujan turun, sungai meluap, angin bertiup dan menghantam rumah itu, dan roboh. Dan hebatlah kejatuhannya.”
Dalam perikop ini, Yesus menunjukkan kepada kita bahwa penting untuk melakukan firman-Nya untuk menjadi murid sejati. Mereka yang membangun rumahnya di atas batu adalah mereka yang mendengar perkataan Yesus dan melakukannya, sedangkan mereka yang membangun di atas pasir adalah mereka yang mendengar perkataan itu tetapi tidak melakukannya.
Kesimpulan
Dalam Matius 7:2 1, Yesus mengingatkan kita tentang pentingnya pemuridan sejati, menekankan bahwa tidak setiap orang yang mengatakan Tuhan akan masuk ke dalam kerajaan surga, tetapi mereka yang melakukan kehendak Tuhan akan masuk. Untuk menjadi murid Kristus yang sejati, kita perlu menaati kehendak Tuhan, mengasihi Dia di atas segalanya dan melakukan firman-Nya dalam hidup kita.
Kepatuhan adalah bagian mendasar dari kemuridan, dan iman sejati diperlihatkan dalam tindakan kita. Semoga kita berusaha untuk menjadi murid Kristus yang sejati, mengikuti kehendak-Nya di semua bidang kehidupan kita. Semoga kasih Allah dan ketaatan pada firman-Nya menjadi landasan kita membangun rumah kita, sehingga kita dapat mengatasi badai kehidupan dan memasuki kerajaan surga.