Dalam studi Alkitab tentang Roma 8, kita menemukan pengajaran berharga tentang bagaimana menjalani kehidupan baru di bawah anugerah ilahi, yang ditandai dengan kekudusan dan adopsi rohani. Sebelum melanjutkan, penting untuk memahami konsep anugerah sebagaimana diwahyukan dalam Kitab Suci.
Apa Itu Anugerah?
Anugerah adalah kasih karunia Tuhan yang tidak bersyarat dan tidak layak diterima oleh manusia. Ini mewakili kasih ilahi yang diungkapkan melalui pengampunan, belas kasihan, dan keselamatan yang ditawarkan kepada semua orang tanpa pilih kasih. Pemberian ini tidak dapat diperoleh melalui jasa manusia, tetapi diberikan secara cuma-cuma sebagai tindakan kasih dan kebaikan Tuhan.
Karena itu, sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. (Roma 8:1)
Kebebasan Melalui Anugerah
Rasul Paulus mengajarkan bahwa ketika kita terpisah dari anugerah Kristus, kita hidup dalam kesengsaraan dan kekalahan, diperbudak oleh dosa. Sebaliknya, memilih kekudusan membawa kebebasan dari penghukuman dan kemenangan atas dosa. Ini hanya mungkin bagi orang Kristen yang menjaga persekutuan terus-menerus dengan Tuhan.
Memperkuat Persekutuan dengan Tuhan
Mencari kehadiran Tuhan setiap hari sangat penting untuk memperkuat iman dan hubungan rohani. Melalui kehidupan doa, mempelajari Firman, dan mempraktikkan kasih kepada sesama, kita mendekati anugerah Tuhan dan menjauh dari jebakan dosa.
Sebagai orang Kristen, kita memahami bahwa perjalanan iman dibangun dari hari ke hari. Persekutuan dengan saudara-saudara seiman memainkan peran penting, mendukung kita untuk mengikuti ajaran Kristus dan menemukan kebebasan sejati serta sukacita dalam persekutuan dengan Bapa Surgawi.
Pekerjaan Roh Kudus
Ketika kita menerima Roh Kudus dan mengizinkan diri dipimpin oleh-Nya, kita dibebaskan dari belenggu dosa dan bergerak menuju kehidupan baru di bawah anugerah dan pemuliaan dalam Kristus.
Sebab hukum Roh kehidupan dalam Kristus Yesus telah membebaskan aku dari hukum dosa dan maut. Karena apa yang tidak dapat dilakukan oleh hukum Taurat, oleh karena kelemahan daging, telah dilakukan oleh Allah dengan mengutus Anak-Nya sendiri dalam rupa daging yang serupa dengan daging berdosa dan sebagai kurban karena dosa; Ia telah menghukum dosa di dalam daging, supaya kebenaran hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh. (Roma 8:2-4)
Hukum Roh Kehidupan
“Hukum Roh kehidupan” yang disebutkan dalam Roma 8:2-4 melambangkan kuasa Roh Kudus yang bekerja dalam kehidupan anak-anak Tuhan. Ketika Roh masuk ke dalam hidup kita, kita dibebaskan dari kuasa dosa. Kepenuhan hukum ini terwujud ketika kita berkomitmen untuk mengikuti pimpinan Roh, yang memberdayakan kita untuk mengatasi dosa melalui ketaatan.
Yesus telah membebaskan kita dari penghukuman dosa dan maut. Namun, jika kita membiarkan dosa menguasai kita, kita menjadi budaknya, tunduk pada kematian fisik dan rohani. Dengan mengikuti hukum Roh, kita memperoleh hidup kekal dan kebebasan sejati.
Hidup Sesuai dengan Kristus
Ketika kita memilih untuk hidup sesuai dengan ajaran Yesus dan membiarkan Roh Kudus memimpin tindakan kita, kita mengalami transformasi batin. Kehidupan baru ini membebaskan kita dari kelemahan dan ketidaksempurnaan, menguatkan kita melalui anugerah Tuhan untuk hidup selaras dengan tujuan-Nya.
Mempraktikkan kasih, belas kasihan, dan kebaikan membuat kita benar-benar bebas untuk hidup dalam kelimpahan. Dengan demikian, kita menemukan jalan menuju kehidupan yang penuh, selaras dengan prinsip-prinsip ilahi.
Sebab upah dosa ialah maut, tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. (Roma 6:23)
Konsekuensi Dosa
Ketika Alkitab menyatakan bahwa upah dosa adalah maut, itu memperingatkan kita tentang konsekuensi dari pilihan kita. Dosa dapat membawa dampak negatif, tidak hanya memengaruhi diri kita sendiri tetapi juga orang-orang di sekitar kita. Di luar kematian fisik, dosa menyebabkan pemisahan rohani dari Tuhan, meninggalkan kita rentan dan jauh dari kehadiran-Nya.
Namun, penebusan selalu dalam jangkauan. Seperti musim semi mengikuti musim dingin, harapan dan pembaruan dapat mekar dalam hidup kita. Dengan mengakui kesalahan kita, mencari pengampunan ilahi, dan bertahan dalam iman, kita dapat mengatasi rintangan dan kembali ke persekutuan dengan Tuhan.
Daging vs. Roh: Dualitas Manusia
Sebab mereka yang hidup menurut daging memikirkan hal-hal yang dari daging; tetapi mereka yang hidup menurut Roh memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena pikiran daging adalah maut, tetapi pikiran Roh adalah hidup dan damai. […] Sebab semua yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anak-anak Allah. (Roma 8:5-14)
Hidup Menurut Daging
Hidup menurut daging berarti menyerah pada keinginan berdosa dari sifat manusiawi, seperti perzinaan, perselingkuhan, kebencian, egoisme, kemarahan, kecanduan, dan sikap lain yang bertentangan dengan kehendak Tuhan.
Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, permusuhan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, perpecahan, golongan-golongan, kedengkian, kemabukan, pesta pora, dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu, seperti yang telah kubuat dahulu, bahwa mereka yang melakukan hal-hal yang demikian tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. (Galatia 5:19-21)
Kehidupan Baru dalam Roh
Sebaliknya, hidup di bawah anugerah berarti taat dan tunduk pada keinginan Roh Kudus. Berfokus pada kehendak Tuhan membawa damai dan arah. Mengikuti Roh membuat kita membuat keputusan yang lebih bijaksana dan bertindak dengan kasih dan belas kasihan, memupuk pertumbuhan rohani dan persekutuan dengan Tuhan.
Tidak Mungkin Melayani Dua Tuan
Tidak mungkin memuaskan keinginan daging dan Tuhan secara bersamaan. Menyerah pada dosa menjadikan kita musuh Tuhan, berisiko menghadapi penghukuman kekal. Kekudusan, sifat ilahi dari kemurnian dan kesempurnaan, adalah yang Tuhan inginkan bagi kita. Mengejarnya mendekatkan kita pada esensi-Nya, memupuk kebajikan seperti kasih, belas kasihan, dan pengampunan.
Tetapi dosa-dosamu telah memisahkan kamu dari Allahmu; dan dosa-dosamu telah menyembunyikan wajah-Nya dari kamu, sehingga Ia tidak mendengar. (Yesaya 59:2)
Pertempuran Rohani
Ketika kita menerima Yesus sebagai Juruselamat kita, Roh Kudus mulai berdiam di dalam kita. Namun, kita menghadapi pertempuran terus-menerus melawan kekuatan yang berusaha menjauhkan kita dari Tuhan. Musuh berusaha menarik kita kembali ke dosa, tetapi dengan iman dan perlawanan, kita dapat mengatasi godaan.
Bertahan dalam praktik berdosa memisahkan kita dari Tuhan, menuju kematian rohani. Namun, pertobatan yang tulus dan kehidupan yang selaras dengan ajaran Kristus membuka jalan menuju penebusan dan pembaruan rohani.
Anak-Anak Tuhan oleh Roh
Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu takut kembali, tetapi kamu telah menerima Roh adopsi sebagai anak, yang oleh-Nya kita berseru: Aba, Bapa! […] Dan jika kita adalah anak-anak, maka kita juga adalah ahli waris; ahli waris Tuhan dan sesama ahli waris dengan Kristus, jika memang kita menderita bersama Dia, supaya kita juga dimuliakan bersama Dia. (Roma 8:15-17)
Dipimpin oleh Roh Kudus menjamin keselamatan kita dan menjadikan kita anak-anak Tuhan. Ia mengarahkan pikiran, tindakan, dan perkataan kita, menekan perbuatan berdosa dan menyelaraskan kita dengan kehendak ilahi.
Ketekunan dalam Iman
Untuk mendengar Roh, kita memerlukan kehidupan doa dan pencarian Tuhan yang konstan. Pengajaran yang sehat yang selaras dengan Firman memperkuat iman kita, sementara manifestasi Roh berfungsi sebagai fondasi untuk perjalanan rohani kita.
Penderitaan dan Kemuliaan
Hidup dalam Roh tidak membebaskan kita dari kesulitan. Seperti Yesus menderita, kita juga menghadapi cobaan.
Berbahagialah mereka yang dianiaya karena kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku mereka mencela kamu dan menganiaya kamu dan mengatakan segala yang jahat terhadap kamu dengan berdusta. (Matius 5:10-11)
Dalam menghadapi kesulitan, iman dan ketekunan kita menguatkan kita untuk hidup di bawah anugerah. Kepercayaan pada keadilan ilahi memandu kita menuju kemenangan, dengan janji Kerajaan Sorga sebagai ganjaran bagi yang setia.
Kesimpulan
Hidup di bawah anugerah adalah undangan untuk transformasi harian, dipimpin oleh Roh Kudus. Meskipun ada tantangan, persekutuan dengan Tuhan membebaskan kita dari dosa dan mengarahkan kita menuju hidup kekal. Semoga kita mengikuti teladan Kristus, hidup dengan kasih, belas kasihan, dan kekudusan, untuk memantulkan kemuliaan Tuhan dalam hidup kita.