Ungkapan “Dan Yesus menjawabnya, mengatakan, Ada tertulis, Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman Tuhan.” adalah ayat Alkitab yang telah dikutip dan digunakan dalam banyak situasi dan konteks. Kutipan ini ditemukan dalam kitab Lukas 4:4, dan merupakan bagian dari dialog antara Yesus dan iblis, di mana Setan mencoba membujuk Yesus untuk menggunakan kekuatan ilahi-Nya untuk memenuhi kebutuhan pribadinya.
Dengan mengutip ayat ini, Yesus menunjukkan kepercayaannya kepada Tuhan dan ketergantungannya pada Firman Tuhan untuk menopang kehidupan rohani dan jasmaninya. Yesus tahu bahwa makanan jasmani diperlukan untuk memelihara kehidupan tubuh, tetapi Ia juga mengerti bahwa hidup tidak hanya terbatas pada tubuh, tetapi juga pada jiwa. Karena itu, ia menekankan pentingnya Firman Tuhan sebagai makanan rohani, yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia di segala bidang kehidupannya.
Mengutip ayat ini telah digunakan oleh banyak pemimpin agama sebagai cara untuk mengingatkan orang akan pentingnya Firman Tuhan dalam hidup mereka. Pesan dari ayat ini jelas: manusia tidak dapat hidup dari makanan fisik saja, tetapi ia juga membutuhkan Firman Tuhan untuk menopang kehidupan rohani dan emosionalnya. Ini berarti bahwa pencarian hikmat dan petunjuk Ilahi sama pentingnya dengan pencarian makanan fisik.
Selain itu, Alkitab memuat banyak ayat lain yang menegaskan pentingnya Firman Tuhan dalam kehidupan manusia. Misalnya, dalam Ulangan 8:3 , tertulis: “ Dan Dia merendahkan kamu, dan membiarkan kamu lapar, dan memberi makan kamu dengan manna, yang tidak kamu ketahui, dan nenek moyangmu juga tidak tahu; untuk membuatmu mengerti bahwa manusia tidak hidup dari roti saja, tetapi dari segala sesuatu yang keluar dari mulut Tuhan manusia akan hidup “. Ayat lain yang menggarisbawahi pentingnya Firman Tuhan terdapat dalam Yohanes 6:63 : “Rohlah yang memberi hidup, daging tidak berguna; kata-kata yang saya ucapkan kepada Anda adalah roh dan kehidupan.
Makna ayat tersebut dan relevansinya saat ini
Ungkapan “Manusia tidak hidup dari roti saja” adalah metafora yang mengacu pada makanan fisik yang dibutuhkan manusia untuk bertahan hidup. Roti dianggap sebagai salah satu makanan utama pada zaman Yesus hidup dan tetap menjadi sumber gizi penting bagi banyak orang di seluruh dunia. Namun, Yesus menambahkan frasa ini “tetapi dari setiap firman yang datang dari Bapa-Ku” , yang menunjukkan bahwa kehidupan manusia tidak terbatas hanya pada aspek fisik, tetapi juga mencakup aspek spiritual.
Dengan mengutip ayat ini, Yesus sedang mengingatkan orang-orang akan pentingnya mencari makanan rohani, yaitu Firman Tuhan, yang penting untuk mempertahankan hidup yang penuh dan bermakna. Alkitab adalah sumber utama pengetahuan tentang Allah dan kehendak-Nya bagi umat manusia. Melalui membaca dan merenungkan Kitab Suci, orang dapat memperoleh hikmat, bimbingan, penghiburan dan inspirasi untuk menghadapi kesulitan hidup.
Hari-hari ini, banyak orang menjalani kehidupan yang sibuk dan penuh tekanan, yang dapat menyebabkan pengabaian akan makanan rohani. Sangat mudah terjebak dalam tuntutan hidup sehari-hari dan melupakan pentingnya Firman Tuhan. Namun, ayat ini mengingatkan kita bahwa sangat penting untuk mendedikasikan waktu dan energi untuk membaca dan merenungkan Kitab Suci untuk mendapatkan kekuatan dan arahan dalam hidup kita.
Lebih lanjut, ayat tersebut juga mengingatkan kita bahwa makanan fisik bukanlah satu-satunya kebutuhan manusia. Banyak orang saat ini bergumul dengan masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan stres. Firman Tuhan dapat menjadi sumber penghiburan dan pengharapan dalam situasi sulit ini, menawarkan nasihat praktis tentang cara mengatasi masalah ini dan meningkatkan kedamaian dan ketenangan batin.
Apakah Firman Tuhan itu?
Firman Tuhan adalah tema sentral dalam iman Kristen dan diakui secara luas sebagai sumber utama bimbingan dan hikmat bagi umat Kristiani. Namun, apakah sebenarnya Firman Tuhan itu dan bagaimana orang Kristen dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari?
Secara sederhana, Firman Tuhan mengacu pada pesan yang terkandung dalam Alkitab. Itu adalah catatan tertulis tentang kehendak Tuhan bagi umat manusia dan berisi banyak informasi tentang siapa Tuhan itu, apa yang Dia harapkan dari kita, dan bagaimana kita dapat memiliki hubungan dengan-Nya. Bahkan, Alkitab sering disebut sebagai “Firman Tuhan” itu sendiri.
Ada banyak ayat Alkitab yang menunjukkan pentingnya Firman Tuhan dalam kehidupan orang Kristen. Salah satunya ditemukan dalam 2 Timotius 3:16 , yang mengatakan, “Semua tulisan suci diilhami Allah, dan bermanfaat untuk mengajar, untuk teguran, untuk koreksi, untuk pengajaran dalam kebenaran . ” Ayat ini menekankan bahwa Firman Tuhan diilhami secara ilahi dan merupakan alat penting untuk mengajar dan membimbing orang Kristen.
Ayat penting lainnya ditemukan dalam Yohanes 1:1 , yang menyatakan bahwa “Pada mulanya adalah Firman, dan Firman itu bersama-sama dengan Allah, dan Firman itu adalah Allah.” Dalam ayat ini, “Firman” mengacu pada Yesus, yang merupakan inkarnasi dari Firman Allah. Ini menyoroti pentingnya Firman Allah dalam kehidupan Kristen dan hubungannya dengan Yesus sendiri.
Selanjutnya, dalam Ibrani 4:12 , kita membaca bahwa “Firman Allah itu hidup dan aktif, lebih tajam dari pedang bermata dua mana pun, menusuk bahkan sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi dan sumsum, dan menilai pikiran dan niat hati. ”. Ayat ini menggarisbawahi bahwa Firman Tuhan itu kuat dan dapat mengubah hidup, membawa kejelasan dan wawasan ke pertanyaan terdalam hati manusia.
Namun, penting untuk dicatat bahwa Firman Tuhan bukan hanya sebuah buku atau seperangkat aturan yang harus diikuti. Itu adalah pesan yang hidup dan relevan yang dapat diterapkan pada semua bidang kehidupan. Inilah sebabnya mengapa membaca, mempelajari dan merenungkan Firman Tuhan sangat penting bagi orang Kristen, karena membantu memupuk hubungan yang lebih dalam dengan Tuhan dan memahami kehendak-Nya bagi hidup kita.
Firman Tuhan dan Makanan Rohani
Firman Tuhan seperti makanan bagi jiwa. Itu memelihara dan memperkuat iman Kristen, memberinya kekuatan dan kekuatan untuk menghadapi tantangan hidup. Inilah mengapa membaca Alkitab dan merenungkan kebenarannya sangat penting bagi kesehatan rohani seseorang.
Dalam Matius 4:4 , Yesus berkata, “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” Kata-kata Yesus ini menggarisbawahi pentingnya Firman Tuhan bagi kehidupan orang Kristen, sama seperti roti sangat penting untuk makanan jasmani. Dia adalah sumber kehidupan dan makanan bagi jiwa.
Dalam 1 Petrus 2:2 , kita membaca, “Seperti bayi yang baru lahir, rindukanlah dari hatimu susu murni firman, supaya melalui susu itu kamu bertumbuh menuju keselamatan . ” Ayat ini menyoroti pentingnya keinginan yang tulus akan Firman Tuhan, yang mengarah pada kedewasaan dan keselamatan rohani. Demikian pula, dalam Ibrani 5:12-13 , ditekankan bahwa mereka yang tidak diberi makan dengan benar oleh Firman Tuhan adalah seperti anak-anak rohani dan tidak mampu memahami kebenaran iman yang terdalam.
Lebih jauh lagi, Firman Tuhan seringkali disamakan dengan makanan padat yang mampu menyehatkan dan menguatkan iman seseorang. Dalam 1 Korintus 3:2 , Paulus menulis, “Aku memberimu susu dan bukan daging; karena kamu belum mampu, bahkan sekarang pun kamu belum mampu.” Di sini, Paulus membandingkan Firman Tuhan dengan makanan padat yang hanya bisa dikonsumsi oleh mereka yang siap, yaitu mereka yang memiliki iman yang dewasa dan dalam.
Sejajar antara makanan jasmani dan rohani
Pangan sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia, baik untuk kesehatan jasmani maupun rohani. Alkitab membuat beberapa perbandingan antara makanan jasmani dan rohani, menunjukkan betapa pentingnya keduanya bagi kesejahteraan umum individu.
Ketika kita membaca “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Tuhan”. Kata-kata ini menyoroti pentingnya Firman Tuhan untuk makanan rohani individu. Sama seperti tubuh manusia membutuhkan makanan untuk bertahan hidup, jiwa juga perlu dipelihara dengan Firman Tuhan untuk bertumbuh secara rohani.
Dalam Yohanes 6:35 , Yesus berkata, “Akulah roti hidup; dia yang datang kepadaku tidak akan pernah lapar, dan dia yang percaya padaku tidak akan pernah haus.” Di sini, Yesus membandingkan dirinya dengan roti, menunjukkan betapa pentingnya bagi kehidupan spiritual seseorang. Sama seperti tubuh manusia membutuhkan makanan untuk bertahan hidup, jiwa perlu dipelihara oleh kehadiran Kristus untuk bertumbuh secara rohani.
Sama seperti pola makan fisik yang buruk dapat menyebabkan penyakit dan masalah kesehatan, pola makan rohani yang buruk dapat menyebabkan masalah rohani. Sama seperti tubuh manusia membutuhkan makanan yang seimbang agar tetap sehat, jiwa perlu dipelihara dengan Firman Tuhan untuk bertumbuh dalam kedewasaan rohani.
Firman Tuhan dan Transformasi Pribadi
Firman Tuhan adalah alat yang ampuh yang dapat mengubah hidup seseorang. Dengan membaca Alkitab, seseorang dihadapkan pada kebenaran abadi Allah, yang memiliki kuasa untuk mengubah hatinya dan mengubah hidupnya. Sabda Tuhan mampu membawa kesembuhan, kelepasan dan pembaharuan pikiran dan jiwa.
Dalam Roma 12:2, kita membaca, “Dan jangan menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi ubahlah oleh pembaharuan budimu, supaya kamu dapat membuktikan kehendak Allah yang baik, berkenan, dan sempurna.” Ayat ini menyoroti pentingnya memperbarui pikiran, mengubah diri sendiri melalui Firman Tuhan. Ketika seseorang memakan Firman Tuhan dan mengizinkannya untuk mengubah pikirannya, dia menjadi mampu memahami dan mengalami kehendak Tuhan bagi hidupnya.
Dalam 2 Korintus 5:17 , kita membaca, “ Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru; hal-hal lama telah berlalu; lihatlah, segala sesuatu menjadi baru . ” Ayat ini menyoroti transformasi pribadi yang terjadi ketika seseorang datang kepada Kristus. Firman Tuhan memiliki kuasa untuk mengubah hati dan pikiran seseorang, menyebabkan dia dilahirkan kembali sebagai ciptaan baru di dalam Kristus.
Contoh Alkitab tentang Transformasi oleh Firman Tuhan
Ada banyak contoh alkitabiah tentang orang-orang yang diubahkan oleh Firman Tuhan. Di bawah ini adalah beberapa contohnya:
- Saulus dari Tarsus – juga dikenal sebagai Paulus, adalah seorang penganiaya orang Kristen. Namun, ketika dia bertemu dengan Yesus di jalan menuju Damaskus, hidupnya berubah. Dia menjadi salah satu pendukung terbesar kekristenan dan menulis sebagian besar Perjanjian Baru.
- David – David adalah seorang anak gembala ketika Tuhan memilih dia untuk menjadi raja Israel. Dia mengalami banyak kesulitan dan kesalahan dalam hidupnya, tetapi Firman Tuhan membantunya untuk bertahan. Dia menulis banyak mazmur yang diilhami oleh Firman Tuhan, yang menunjukkan transformasi pribadinya.
- Nikodemus – Nikodemus adalah seorang Farisi dan pemimpin agama Yahudi yang datang kepada Yesus untuk meminta jawaban. Yesus mengatakan kepadanya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, jika seseorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah” (Yohanes 3:3). Nikodemus bingung dengan pernyataan ini, tetapi Yesus menjelaskan bahwa transformasi pribadi hanya dimungkinkan melalui Firman Tuhan dan Roh Kudus.
- Maria Magdalena – Maria Magdalena adalah seorang wanita yang menderita tujuh setan. Namun, dia menemukan Yesus dan hidupnya diubahkan. Dia menjadi murid Yesus yang setia dan menyaksikan kematian dan kebangkitannya.
- Zakheus – Zakheus adalah seorang pemungut cukai yang merasa malu dengan kehidupannya yang penuh dosa. Namun, ketika Yesus melewati kota mereka, Zakheus memanjat pohon untuk melihatnya. Yesus memanggil namanya dan berkata, “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini juga anak Abraham” (Lukas 19:9). Zakheus diubah oleh Firman Tuhan dan menjadi pengikut Yesus.
Ini hanyalah beberapa contoh orang yang telah diubahkan oleh Firman Tuhan. Alkitab penuh dengan cerita tentang orang-orang yang diubahkan oleh kuasa Firman Allah dan Roh Kudus. Kisah-kisah ini mengilhami kita untuk mencari Firman Tuhan dan membiarkannya mengubah hidup kita juga.
Bagaimana Firman Tuhan dapat membantu mengatasi tantangan dan masalah pribadi
Hidup ini penuh dengan tantangan dan masalah yang tampaknya mustahil untuk diatasi. Situasi ini dapat mencakup kehilangan, penyakit, kesulitan keuangan, masalah hubungan, dan lain-lain. Namun, Firman Tuhan dapat menjadi sumber bantuan dan penghiburan yang kuat dalam situasi ini.
Alkitab penuh dengan contoh orang yang menghadapi tantangan dan masalah pribadi dan mampu mengatasinya dengan bantuan Tuhan dan Firman-Nya. Dalam Filipi 4:13, Paulus menulis, “Aku dapat melakukan segala sesuatu melalui Kristus yang menguatkan aku.” Ini berarti bahwa ketika kita memercayai Tuhan dan Firman-Nya, kita dapat mengatasi tantangan apa pun yang diberikan kehidupan kepada kita.
Contoh lain tentang bagaimana Firman Tuhan dapat membantu kita mengatasi tantangan adalah dalam Yakobus 1:2-4 : “Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, saudara-saudaraku, jika kamu jatuh ke dalam berbagai pencobaan, karena kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan ketekunan harus memiliki tindakan yang lengkap, sehingga Anda dapat menjadi sempurna dan lengkap, tidak kekurangan apa pun.” Ayat-ayat ini mengingatkan kita bahwa Tuhan dapat menggunakan kesulitan yang kita hadapi untuk membantu kita tumbuh dan menjadi lebih kuat.
Selanjutnya, Firman Tuhan mengingatkan kita bahwa kita tidak sendirian dalam tantangan kita. Dalam Yesaya 41:10 , Tuhan berkata, “Jangan takut, karena Aku bersamamu; jangan cemas, karena aku adalah Tuhanmu; Aku akan menguatkanmu, aku akan membantumu, aku akan menjunjung tinggimu dengan tangan kananku yang setia . ” Ketika kita menghadapi masalah, kita dapat mempercayai Tuhan untuk membantu dan membimbing kita melewatinya.
Akhirnya, Firman Tuhan dapat memberi kita harapan dan penghiburan di masa-masa sulit. Dalam Roma 8:28 , Paulus menulis, “Kita tahu bahwa segala sesuatu bekerja bersama untuk kebaikan bagi mereka yang mengasihi Tuhan, bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan tujuannya.” Artinya, sekalipun kita menghadapi masalah, kita dapat yakin bahwa Tuhan bekerja untuk kebaikan kita.
Bagaimana Firman Tuhan dapat membimbing kehidupan manusia
Hidup adalah perjalanan yang penuh dengan keputusan dan pilihan penting yang membentuk masa depan kita. Di saat-saat seperti ini, kita sering merasa tersesat dan bingung, tidak tahu jalan mana yang harus ditempuh. Pada saat-saat inilah Firman Tuhan dapat menjadi penuntun yang kuat bagi hidup kita.
Alkitab penuh dengan petunjuk dan nasihat tentang bagaimana menjalani hidup yang bermakna dan sejalan dengan kehendak Tuhan. Dalam Amsal 3:5-6 , misalnya, kita membaca: “Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan jangan bersandar pada pengertianmu sendiri; akuilah Tuhan dalam segala jalanmu, dan Ia akan meluruskan jalanmu.” Ayat ini mengajarkan kita bahwa ketika kita mempercayai Tuhan dan mencari bimbingan-Nya dalam pilihan kita, Dia akan membimbing jalan kita.
Selain itu, Firman Allah mengajarkan kepada kita prinsip-prinsip moral dan etika yang membantu kita membuat keputusan yang bijaksana. Dalam Efesus 5:15-16 , Paulus menulis, “Jadi berhati-hatilah bagaimana kamu hidup, jangan seperti orang bodoh tetapi sebagai orang bijak, pergunakan setiap kesempatan, karena hari-hari ini adalah jahat.” Ayat ini mengingatkan kita untuk berhati-hati dalam memilih dan memanfaatkan kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita untuk memuliakan Dia dalam segala hal yang kita lakukan.
Selanjutnya, Firman Tuhan juga memberi kita model untuk mengikuti Yesus Kristus. Dalam Yohanes 14:6 , Yesus berkata, “Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tidak seorang pun datang kepada Bapa kecuali melalui aku.” Dengan mengikuti teladan Yesus, kita dapat menjalani kehidupan yang penuh dengan kasih, anugerah, dan pelayanan kepada sesama.
Terakhir, Firman Tuhan mengajarkan kita bahwa ketika kita mencari bimbingan Tuhan, Dia akan membimbing kita ke tujuan yang lebih besar. Dalam Yeremia 29:11 , Tuhan berkata, “Karena aku tahu rencana yang aku miliki untukmu, firman Tuhan, rencana untuk kedamaian dan bukan untuk kejahatan, untuk memberimu masa depan dan harapan.” Ketika kita mencari tuntunan Allah dalam pilihan-pilihan kita, kita dapat yakin bahwa Dia akan membimbing kita menuju masa depan yang damai dan penuh harapan.
Nasihat alkitabiah untuk berbagai bidang kehidupan (keluarga, pekerjaan, hubungan, dll.)
Alkitab adalah sumber kebijaksanaan dan nasihat yang tidak ada habisnya untuk banyak bidang kehidupan. Sejak penciptaan dunia, Allah telah menyatakan diri-Nya sendiri melalui Firman-Nya, memberikan instruksi yang berharga tentang bagaimana kita harus menjalani hidup kita. Ini termasuk saran untuk menangani keluarga, pekerjaan, hubungan, dan area penting lainnya dalam hidup kita.
Salah satu nasihat keluarga yang paling terkenal dalam Alkitab terdapat dalam Efesus 6:1-3 , yang mengatakan, “Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena demikianlah seharusnya. Hormatilah ayah dan ibumu – ini adalah perintah pertama dengan sebuah janji – agar kamu baik-baik saja dan kamu dapat hidup lama di bumi . ” Ayat ini mengajarkan bahwa penting untuk menghormati dan menaati orang tua kita, karena hal itu benar menurut Tuhan dan akan membawa berkat ke dalam hidup kita.
Mengenai pekerjaan, Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa kita harus bekerja dengan rajin dan jujur, seolah-olah kita bekerja untuk Tuhan. Dalam Kolose 3:23-24 kita membaca, “Apa pun yang kamu lakukan, kerjakanlah itu dengan sepenuh hati, seperti bekerja untuk Tuhan dan bukan untuk manusia, dengan mengetahui bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima upah warisan. Kristus Tuhan yang Anda layani.” Ayat ini mengingatkan kita bahwa pekerjaan kita harus menjadi ungkapan pengabdian kita kepada Tuhan dan bahwa Dia akan membalas kesetiaan kita.
Dalam hal hubungan, Alkitab mengajarkan kita bahwa kita harus mengasihi dan memperlakukan orang lain dengan kebaikan dan belas kasih. Dalam Filipi 2:3-4 , Paulus menulis, “Jangan melakukan apa pun karena keegoisan atau kesia-siaan, tetapi kamu masing-masing dalam kerendahan hati menganggap orang lain lebih baik daripada dirimu sendiri. Masing-masing tidak hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi juga kepentingan orang lain.” Ayat ini mengingatkan kita bahwa cinta sesama adalah aspek fundamental dari iman kita dan bahwa kita harus rela mendahulukan kebutuhan orang lain di atas kebutuhan kita sendiri.
Selain contoh-contoh ini, Alkitab menawarkan nasihat tentang beberapa bidang kehidupan lainnya, antara lain keuangan, kesehatan, pengampunan. Melalui membaca dan merenungkan Firman Tuhan, kita dapat menemukan tuntunan dan hikmat untuk menghadapi tantangan hidup dan hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.
Contoh alkitabiah tentang bimbingan ilahi:
Ada banyak contoh dalam Alkitab tentang bimbingan ilahi bagi manusia. Salah satu contoh yang paling terkenal adalah kisah Musa, yang menerima bimbingan dari Tuhan dalam berbagai situasi selama kepemimpinannya atas bangsa Israel. Ketika Musa hendak membebaskan orang-orang dari perbudakan di Mesir, Tuhan memberinya Keluaran 3-4: dalaminstruksi rinci tentang bagaimana menyelesaikan proses ini Dia menjawab: Ini aku. Di lain waktu, ketika orang-orang haus di padang pasir, Tuhan memerintahkan Musa untuk menyentuh batu agar air mengalir darinya. Keluaran 17:6:Lihatlah, aku akan berdiri di depanmu di sana di atas batu karang di Horeb, dan kamu akan memukul batu itu, dan air akan keluar darinya, dan orang-orang akan minum. Dan Musa melakukannya, di depan mata para tua-tua Israel.
Contoh lain dari bimbingan ilahi adalah kisah Yusuf, yang dijual sebagai budak oleh saudara-saudaranya dan akhirnya menjadi gubernur Mesir. Selama perjalanannya, Tuhan membimbingnya dalam mimpi yang mengungkapkan apa yang akan terjadi di masa depan, memungkinkan Joseph untuk bersiap menghadapi tantangan yang akan datang. Kejadian 37:5-10: Joseph bermimpi, yang dia ceritakan kepada saudara-saudaranya; sehingga mereka semakin membencinya. Dan dia berkata kepada mereka, Dengar, aku mohon, mimpi ini, yang aku impikan: Lihatlah, kami mengikat berkas gandum di tengah lapangan, dan lihatlah, berkasku berdiri, dan juga berdiri tegak, dan lihatlah, berkasmu mereka berkeliling, dan sujud ke berkasku.Kemudian saudara-saudaranya berkata kepadanya, Apakah Anda benar-benar akan memerintah atas kami? Apakah Anda benar-benar akan memiliki kekuasaan atas kami? Oleh karena itu mereka semakin membencinya karena mimpinya dan kata-katanya.Dan Yusuf bermimpi lagi, dan menceritakannya kepada saudara-saudaranya, dan berkata, Lihatlah, aku punya mimpi lagi; dan lihatlah, matahari, dan bulan, dan sebelas bintang sujud kepadaku.Dan ketika dia memberi tahu ayah dan saudara laki-lakinya, ayahnya menegurnya, dan berkata kepadanya, Mimpi apa yang kamu alami ini? Haruskah aku, ibumu, dan saudara-saudaramu, datang dan sujud di hadapanmu sampai ke tanah?
Dalam Perjanjian Baru, kita memiliki teladan Paulus, yang menerima bimbingan ilahi dalam beberapa situasi. Salah satunya, Paulus dan rekan-rekannya dicegah oleh Roh Kudus untuk memberitakan firman di daerah tertentu dan, sebaliknya, mereka diarahkan untuk pergi ke tempat lain (Kis. 16:6-10). Belakangan, Paulus mendapat penglihatan tentang seorang pria yang meminta bantuannya, mendorongnya untuk melakukan perjalanan ke daerah lain dan memulai pelayanan yang sangat berhasil (Kis. 16:9-10).
Contoh-contoh ini menunjukkan bahwa Tuhan selalu bersedia membimbing dan membimbing anak-anak-Nya dalam segala bidang kehidupan. Jika kita terbuka untuk mendengarkan suara-Nya, kita dapat menerima bimbingan ilahi dalam membuat keputusan penting, menghadapi tantangan, dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
Sepanjang perjalanan melalui Firman Tuhan ini, kita dapat menyadari betapa pentingnya bagi hidup kita, tidak hanya sebagai sumber pengetahuan dan bimbingan, tetapi juga sebagai makanan bagi jiwa dan roh kita. Alkitab berisi nasihat untuk semua bidang kehidupan, dari keluarga hingga pekerjaan dan hubungan, dan mengajarkan kita bagaimana hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.
Selain itu, Firman Tuhan memiliki kuasa untuk mengubah hidup dan membantu mengatasi tantangan pribadi. Ketika kita berserah pada kehendak-Nya, kita dapat mengalami transformasi sejati dan menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang sangat kita cari.
Namun untuk melakukannya, diperlukan kesediaan yang terus-menerus untuk mendengarkan dan mengikuti bimbingan ilahi, bahkan ketika segala sesuatu tampak sulit atau tidak pasti. Kita harus mencari Tuhan dalam doa dan pembacaan Alkitab setiap hari, membiarkan Firman-Nya membimbing dan menguatkan kita.
Jadi semoga kita menjadikan Firman Tuhan sebagai kompas kita dalam hidup, dengan setia mengikutinya dalam segala keadaan dan mempercayai kasih dan kuasa-Nya untuk membimbing kita di setiap langkah. Semoga kita selalu ingat bahwa “manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang datang dari Allah” (Matius 4:4) dan menemukan dalam Firman-Nya sumber makanan yang benar bagi jiwa kita.