Roma 5:8 – Ketika kita masih berdosa, Kristus mati untuk kita.

Published On: 6 de Mei de 2023Categories: Pelajaran Alkitab

Kitab Roma adalah salah satu surat terpenting yang ditulis oleh Paulus. Ditulis untuk gereja di Roma, surat Roma adalah penjelasan teologis yang lengkap tentang Injil, dari kejatuhan manusia hingga pembenaran oleh iman di dalam Kristus. Dalam Roma 5:8 , Paulus menulis, “Tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, ketika kita masih berdosa, Kristus telah mati untuk kita.” Ayat ini adalah salah satu yang paling kuat di dalam Alkitab dan dengan jelas menunjukkan kasih Allah yang tanpa syarat bagi umat manusia, terlepas dari keadaan kita yang berdosa.

Dalam pendalaman Alkitab ini, kita akan menyelidiki apa arti kasih Allah bagi kita, bagaimana hubungannya dengan keselamatan kita, dan bagaimana kita dapat membagikan kasih itu kepada orang lain.

Kasih Tuhan yang Tak Bersyarat

Roma 5:8 memberi tahu kita bahwa Allah membuktikan kasih-Nya kepada kita dengan mengutus Kristus untuk mati menggantikan kita ketika kita masih berdosa. Kasih Tuhan sepenuhnya tanpa syarat dan tidak bergantung pada apa pun yang kita lakukan. Nyatanya, tidak ada yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan kasih Tuhan, karena kita sudah memilikinya. Dia mengasihi kita hanya karena kita adalah ciptaan-Nya.

Cinta Tuhan bukan hanya perasaan, itu adalah tindakan pengorbanan. Dia mengutus Putra tunggal-Nya untuk mati bagi kita, agar kita dapat memiliki hidup yang kekal. Cinta tanpa syarat ini adalah tema umum di seluruh Alkitab, dan kita dapat melihat contohnya dalam banyak ayat, seperti Yohanes 3:16 , yang berbunyi, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia memberikan Anak-Nya yang tunggal, siapa pun yang percaya kepadanya tidak akan binasa tetapi memiliki hidup yang kekal.

Contoh lain ditemukan dalam Efesus 2:4-5: “Tetapi Allah, yang kaya dengan belas kasihan, karena kasih-Nya yang besar yang dilimpahkan-Nya kepada kita, bahkan ketika kita mati karena pelanggaran kita, menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus (oleh kasih karunia kamu telah diselamatkan) .”

Ayat-ayat ini menunjukkan kepada kita bahwa kasih Tuhan benar-benar tanpa syarat dan tidak didasarkan pada apa pun yang dapat kita lakukan untuk mendapatkannya. Itu adalah cinta yang melampaui pemahaman manusiawi kita dan itu adalah sesuatu yang harus kita syukuri setiap hari.

Keselamatan oleh kasih karunia

Kasih Tuhan yang tak bersyarat bagi kita adalah alasan mengapa kita dapat memperoleh keselamatan oleh kasih karunia. Efesus 2:8-9 memberi tahu kita, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; dan itu bukan dari dirimu sendiri, itu adalah pemberian Allah; bukan dari pekerjaan, jangan sampai ada orang yang menyombongkan diri.”

Keselamatan bukanlah sesuatu yang dapat kita peroleh dengan usaha kita sendiri, tetapi itu adalah pemberian cuma-cuma dari Allah. Yang perlu kita lakukan hanyalah beriman kepada Kristus dan menerima pengorbanan-Nya bagi kita. Ini hanya mungkin karena kasih karunia Allah.

Kasih karunia Allah adalah tema yang berulang di seluruh Alkitab. Dalam Roma 3:24, Paulus menulis, “oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.” Perikop ini menekankan bahwa pembenaran kita di hadapan Allah bukanlah sesuatu yang dapat kita capai atas kemampuan kita sendiri, tetapi merupakan hasil dari kasih karunia Allah.

Anugerah juga dijelaskan dalam Efesus 1:7-8: “Di dalam Dia kita beroleh penebusan oleh darah-Nya, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya, yang dicurahkan Allah kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.” Di sini kita melihat bahwa penebusan dan pengampunan dosa dimungkinkan karena kasih karunia Allah yang melimpah.

Keselamatan oleh kasih karunia adalah demonstrasi yang jelas dari kasih Allah bagi kita. Dia mengasihi kita bahkan ketika kita adalah orang berdosa dan memberi kita kesempatan untuk menerima keselamatan tanpa jasa apa pun dari kita. Hal ini membawa kita pada tanggapan alami berupa rasa syukur dan pujian kepada Tuhan.

Berbagi Kasih Tuhan

Ketika kita memahami kasih Allah yang tak bersyarat dan mengalami keselamatan oleh kasih karunia, kita dipanggil untuk membagikan kasih itu kepada orang lain. Yesus memerintahkan kita untuk mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri (Markus 12:31). Kasih itu harus ditunjukkan dalam tindakan dan perkataan kita saat kita menjangkau mereka yang belum mengenal kasih Allah.

Bagian kunci yang menantang kita untuk berbagi kasih Allah adalah Matius 28:19-20, yang dikenal sebagai Amanat Agung: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Semangat, ajari mereka untuk mematuhi semua yang telah Aku perintahkan kepadamu. Dan aku akan selalu bersamamu, sampai akhir zaman.” Ini adalah misi yang diberikan oleh Yesus kepada semua pengikut-Nya, untuk membawa Injil kepada semua orang dan mengajar mereka untuk mematuhi perintah-perintah-Nya.

Selain itu, cara kita menjalani kehidupan sehari-hari juga merupakan cara berbagi kasih Tuhan. Yesus berkata dalam Matius 5:16 , “Biarlah terangmu bersinar di depan orang lain, sehingga mereka dapat melihat perbuatan baikmu dan memuliakan Bapamu yang di surga.” Perbuatan dan perilaku kita harus mencerminkan kasih dan anugerah Tuhan agar orang lain dapat mendekat kepada-Nya.

Kita dapat menemukan dorongan dan bimbingan dalam ayat-ayat Alkitab lainnya yang membantu kita memahami kasih Allah dan mengilhami kita untuk membagikannya. Contohnya adalah 1 Yohanes 4:11 , yang mengatakan, “Saudara-saudaraku yang kekasih, jika Allah begitu mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.” Perikop ini mengingatkan kita bahwa saat kita menerima kasih Tuhan, kita juga harus menyampaikan kasih itu kepada orang lain.

Ayat lain yang relevan adalah Matius 5:43-44, di mana Yesus mengajar kita: “Kamu telah mendengar firman: ‘Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu’. Tapi saya berkata: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” Kata-kata Yesus ini menunjukkan bahwa kasih Allah melampaui harapan manusia. Dia memanggil kita untuk mencintai tidak hanya mereka yang mencintai kita, tetapi juga mereka yang mungkin dianggap musuh. Dengan mengasihi dan mendoakan mereka, kita menunjukkan kasih Allah dengan cara yang penuh kuasa.

Saat kita berbagi kasih Tuhan dengan orang lain, kita harus ingat bahwa setiap orang yang kita temui berharga di mata Tuhan. Ayat 2 Petrus 3:9 mengingatkan kita akan hal ini: “Tuhan tidak lambat menepati janjinya, seperti yang dipikirkan beberapa orang. Sebaliknya, dia sabar terhadapmu, tidak ingin ada yang binasa tetapi semua orang datang untuk bertobat.” Tuhan ingin semua orang diselamatkan dan mengalami kasih-Nya, dan kita dipanggil untuk menjadi alat kasih itu dalam hidup mereka.

Kesimpulan

Roma 5:8 mengungkapkan kepada kita kasih Allah yang tak bersyarat bagi kita. Dia mencintai kita bahkan ketika kita adalah orang berdosa dan mengirim Anak-Nya Yesus untuk mati menggantikan kita. Kasih ini memberi kita keselamatan oleh anugerah, anugerah cuma-cuma dari Allah yang tidak dapat kita peroleh dengan usaha kita sendiri.

Memahami cinta ini menantang kita untuk membaginya dengan orang lain. Kita harus mengasihi sesama kita dan berusaha untuk membawa Injil kepada semua orang, baik melalui perkataan maupun tindakan kita. Kasih Tuhan adalah kekuatan yang mengubahkan, dan dengan membagikannya, kita dapat membuat perbedaan dalam kehidupan mereka yang belum mengenal kasih karunia Kristus yang menyelamatkan.

Share this article

Written by : Ministério Veredas Do IDE

Leave A Comment