Apa yang kita katakan, kemudian, untuk hal-hal ini? Jika Tuhan di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? – Roma 8:31 adalah ayat yang kuat dan menginspirasi yang mengingatkan kita akan janji Allah yang tak tergoyahkan untuk menyertai kita dalam segala keadaan. Di dalamnya, rasul Paulus mengajak kita untuk merenungkan bukti yang tak terbantahkan bahwa Tuhan ada di pihak kita dan, oleh karena itu, yang benar-benar dapat melawan kita. Dalam studi ini, kita akan mengeksplorasi makna Tuhan menyertai kita dan bagaimana kepastian ini dapat memberi kita harapan, keyakinan, kekuatan dan kenyamanan, bahkan dalam menghadapi kesulitan yang mungkin kita hadapi. Selanjutnya, kita akan belajar untuk membagikan pengharapan ini kepada orang lain, memimpin mereka dalam perjalanan pembebasan, keselamatan dan kemenangan di dalam Kristus.
Makna Tuhan Bagi Kita
Namun, sebelum kita menyelidiki bukti kehadiran Tuhan di sisi kita, penting bagi kita untuk memahami apa artinya Tuhan ada di pihak kita. Ungkapan ini melampaui perasaan atau keinginan sederhana, itu adalah penegasan yang kuat akan kehadiran dan perhatian ilahi dalam hidup kita.
Keberadaan Tuhan bagi kita menyiratkan bahwa Dia ada di pihak kita sebagai sekutu yang penuh kasih dan pelindung. Itu berarti bahwa Dia murah hati kepada anak-anak-Nya, memperhatikan kesejahteraan kita dan bertindak atas nama kita. Kebenaran ini terbentang dari aspek yang lebih besar dalam hidup kita hingga ke detail yang paling intim. Tuhan menyertai kita dalam kegembiraan dan kemenangan kita serta dalam kesedihan dan pergumulan kita.
Ungkapan ini ditemukan di bagian lain dari Alkitab yang menguatkan maknanya. Dalam Yesaya 41:10 , kita menemukan ayat yang membesarkan hati yang menyatakan, “Jangan takut, karena aku bersamamu; jangan cemas, karena aku adalah Tuhanmu; Aku akan menguatkanmu, aku akan membantumu, aku akan menopangmu dengan tangan kananku yang setia.” Di sini kita melihat dengan jelas janji bahwa Tuhan ada di pihak kita, dan Dia sendiri akan menguatkan dan membantu dalam kesengsaraan kita.
Bukti Kehadiran Tuhan dalam Hidup Kita
Meskipun kita tidak dapat melihat Tuhan secara fisik, ada banyak bukti yang tidak dapat disangkal bahwa Dia selalu bersama kita. Salah satu bukti yang paling nyata adalah Firman-Nya, Kitab Suci. Melalui itu, Tuhan mengungkapkan dirinya dan berbicara kepada kita secara langsung, membawa bimbingan dan kebijaksanaan ke semua bidang keberadaan kita. Alkitab adalah sumber pengharapan, penghiburan, dan kekuatan yang tidak ada habisnya, dan Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa Allah ada di pihak kita dan tidak akan pernah meninggalkan kita.
Bukti nyata lain dari kehadiran ilahi dalam hidup kita adalah pemeliharaan Allah. Dia menopang kita, melindungi kita, dan menyediakan semua kebutuhan kita. Yesus mengingatkan kita dalam Matius 6:26, “Lihatlah burung-burung di udara, yang tidak menabur atau menuai atau mengumpulkan lumbung; dan Bapa surgawimu memberi mereka makan. Bukankah kamu jauh lebih berharga dari mereka?”. Perikop ini meyakinkan kita bahwa jika Tuhan peduli pada burung, terlebih lagi Dia akan peduli pada kita, yang diciptakan menurut gambar-Nya.
Selain itu, kita dapat merasakan kehadiran Tuhan melalui tindakan-Nya dalam hidup kita. Sering kali, kita diberkati dengan jawaban atas doa, mukjizat, dan pembebasan kita. Mazmur 34:7 menyatakan, “Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, dan membebaskan mereka.” Itu menunjukkan kepada kita bahwa Tuhan secara aktif terlibat dalam hidup kita, bekerja untuk kebaikan kita.
Percayalah pada Tuhan dalam Masalah
Meskipun kita tahu bahwa Tuhan ada di pihak kita dan Dia selalu bersama kita, bukan berarti kita tidak akan menghadapi kesulitan atau tantangan. Pada kenyataannya, Alkitab memperingatkan kita bahwa kita akan mengalami kesengsaraan, tetapi juga meyakinkan kita bahwa Allah akan menjadi perlindungan dan kekuatan kita, hadir di masa-masa sulit. Yohanes 16:33 – “Hal-hal ini telah kukatakan kepadamu, supaya kamu mendapat damai sejahtera dalam diriku; di dunia kamu akan mengalami kesengsaraan, tetapi bergembiralah, aku telah mengalahkan dunia”.
Keyakinan kepada Tuhan, bahkan di tengah kesulitan, adalah tindakan iman yang menunjukkan keyakinan kita bahwa Dia berdaulat dan mengendalikan segala sesuatu. Namun, memercayai Tuhan bukan berarti mengabaikan emosi kita atau menyangkal kesulitan yang sedang kita hadapi. Sebaliknya, ini mencakup mengakui kelemahan dan keterbatasan kita, tetapi menaruh harapan kita pada Tuhan yang mampu menopang kita.
Dalam kitab Mazmur , kita menemukan beberapa contoh kepercayaan kepada Tuhan yang diungkapkan oleh para penulisnya. Mazmur 46:1-2 menyatakan: “Allah adalah perlindungan dan kekuatan kita, pertolongan yang sangat nyata dalam kesulitan. Oleh karena itu, kami tidak akan takut sekalipun bumi terkoyak dan gunung-gunung runtuh ke tengah lautan.” Kata-kata ini mengajarkan kita untuk mencari kekuatan dan keberanian kita kepada Tuhan, bahkan ketika segala sesuatu di sekitar kita tampak tidak stabil.
Berbagi Harapan Roma 8:31
Pengharapan yang ditemukan dalam Roma 8:31 begitu transformatif sehingga tidak dapat dan tidak boleh dirahasiakan. Kita harus membagikan pesan ini kepada dunia, memimpin orang lain untuk mengetahui kasih Allah yang tak bersyarat dan janji kehadiran-Nya yang konstan dalam hidup mereka.
Berbagi harapan itu dimulai dengan tindakan dan perkataan kita. Ketika kita menjalani kehidupan yang mencerminkan kasih Tuhan, kita adalah saksi hidup dari kasih karunia dan kuasa-Nya. 1 Petrus 3:15 menasihati kita untuk menjadi “Tetapi kuduskanlah Tuhan Allah di dalam hatimu; dan selalu siap untuk menjawab dengan lemah lembut dan takut kepada siapa pun yang meminta Anda untuk memberikan alasan untuk harapan yang ada pada Anda.” Artinya, harapan kita harus cukup nyata untuk membangkitkan rasa ingin tahu orang-orang di sekitar kita, membuat mereka ingin tahu lebih banyak tentang iman kita.
Janji Roma 8:31: Pembebasan dan Keselamatan
Pesan Roma 8:31 adalah janji pembebasan dan keselamatan bagi semua orang yang percaya kepada Yesus Kristus. Itu meyakinkan kita bahwa dengan Tuhan di pihak kita, tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih dan tujuan-Nya bagi hidup kita. Janji ini meluas tidak hanya untuk kehidupan sekarang, tetapi juga untuk kekekalan.
Pembebasan yang disebutkan di sini belum tentu pembebasan dari semua masalah duniawi, tetapi pembebasan dari kuasa dosa dan kutukan kekal. Ketika kita percaya Kristus, kita dibenarkan dan diperdamaikan dengan Allah, dibebaskan dari kesalahan dosa.
Keselamatan, pada gilirannya, adalah hasil dari pembebasan ini. Efesus 2:8-9 menekankan, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; dan itu bukan dari dirimu sendiri, itu adalah pemberian Tuhan. Bukan hasil karya, jangan sampai ada yang menyombongkan diri.” Keselamatan kita adalah anugerah yang indah dari Allah, dan kita dapat menikmati berkat itu melalui iman di dalam Kristus Yesus.
Kekuatan dan Kenyamanan di Tengah Pencobaan
Saat kita dihadapkan pada kesulitan dan pergumulan, adalah wajar untuk mencari kekuatan dan kenyamanan. Kabar baiknya adalah bahwa janji Roma 8:31 menawarkan kita hal itu. Kehadiran Tuhan dalam hidup kita memberi kita kekuatan untuk menghadapi setiap tantangan yang mungkin muncul.
Alkitab mengingatkan kita dalam 2 Korintus 12:9 bahwa kasih karunia Allah cukup bagi kita dan kuasa-Nya menjadi sempurna dalam kelemahan kita. “Dan dia berkata kepadaku, kasih karunia-Ku cukup untukmu, karena kekuatanku menjadi sempurna dalam kelemahan. Oleh karena itu, dengan senang hati saya lebih suka bermegah dalam kelemahan saya, agar kuasa Kristus dapat tinggal di dalam saya.” Ini menunjukkan kepada kita bahwa meskipun kita merasa lemah dan tidak mampu, kita dapat mengandalkan kekuatan yang Tuhan berikan untuk mengatasi rintangan apa pun.
Selain kekuatan, kehadiran Tuhan juga memberikan penghiburan bagi kita. Dalam Mazmur 23:4 , Daud menyatakan, “Meskipun aku berjalan melalui lembah bayang-bayang kematian, aku tidak akan takut pada kejahatan, karena Engkau bersamaku; staf Anda dan staf Anda menghibur saya. Kata-kata ini menunjukkan bahwa bahkan di saat-saat tergelap sekalipun, kita dapat menemukan penghiburan dan kedamaian di hadirat Tuhan.
Janji Kesembuhan dalam Roma 8:31
Janji Roma 8:31 juga mencakup dimensi penyembuhan dalam hidup kita. Meskipun tidak semua penyakit fisik kita disembuhkan dalam hidup ini, kehadiran Tuhan di dalam diri kita dapat membawa kesembuhan emosional, mental, dan spiritual.
Alkitab melaporkan beberapa kejadian di mana Yesus mendemonstrasikan kuasa penyembuhan-Nya. Dalam Matius 9:35 , kita membaca bahwa Yesus pergi ke kota-kota dan desa-desa menyembuhkan segala macam kelemahan dan penyakit. Tindakan Yesus ini tidak hanya menunjukkan belas kasihan-Nya kepada orang-orang yang menderita, tetapi juga mengungkapkan keilahian-Nya sebagai Tuhan yang menyembuhkan.
Sekalipun tidak semua doa kita untuk kesembuhan fisik dijawab seperti yang kita harapkan, kita dapat percaya bahwa Tuhan selalu ada untuk menyembuhkan kita secara rohani dan emosional. Rasul Petrus mengungkapkan hal ini dalam 1 Petrus 5:7 , mendorong kita untuk “menyerahkan semua kekhawatiranmu kepada-Nya, karena Ia memperhatikan kamu.”
Kemenangan dalam Kristus melalui Roma 8:31
Dimensi terakhir dari janji Roma 8:31 adalah kemenangan di dalam Kristus. Tuhan ada di pihak kita, dan kebenaran ini menjadikan kita lebih dari pemenang dalam segala hal. Kemenangan ini tidak didasarkan pada kemampuan atau kekuatan kita, tetapi pada karya Kristus di kayu salib dan kuasa Roh Kudus di dalam kita.
Kemenangan yang kita miliki di dalam Kristus tidak terbatas pada situasi tertentu; itu adalah kemenangan menyeluruh yang mencakup semua bidang kehidupan kita. 1 Korintus 15:57 memberi tahu kita, “Syukur kepada Allah, yang memberi kita kemenangan melalui Tuhan kita Yesus Kristus.” Kemenangan ini memberi kami kepercayaan diri untuk menghadapi setiap tantangan yang mungkin muncul, karena kami tahu bahwa dengan Tuhan di sisi kami, tidak ada yang akan menghentikan kami.
Janji Pembebasan dan Keselamatan dalam Roma 8:31
Selain janji kemenangan di dalam Kristus, Roma 8:31 juga meyakinkan kita bahwa Allah menyertai kita dalam mengejar pembebasan dan keselamatan kita. Penebusan adalah salah satu tema utama Alkitab, dan ayat ini menggarisbawahi bahwa Allah berkomitmen untuk membebaskan kita dari dosa dan memberi kita keselamatan kekal.
Pembebasan yang disebutkan di sini tidak hanya terbatas pada pembebasan dari musuh-musuh duniawi kita atau keadaan-keadaan yang merugikan, tetapi terutama dari belenggu dosa secara rohani. Yohanes 8:36 menekankan, “ Jika Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka.” Pembebasan yang kita temukan di dalam Kristus memampukan kita menjalani kehidupan yang berkelimpahan, bebas dari rasa bersalah dan penghukuman yang dibawa oleh dosa.
Selanjutnya, janji keselamatan dalam Roma 8:31 adalah panggilan untuk mendekat kepada Tuhan untuk rekonsiliasi dan pengampunan. Roma 10:9 menyatakan, “Jika kamu mengaku dengan mulutmu Yesus sebagai Tuhan, dan percaya dalam hatimu bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, kamu akan diselamatkan.” Keselamatan adalah anugerah dari Allah yang ditawarkan kepada semua orang yang percaya kepada Anak-Nya dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Hidup dalam Ketaatan pada Firman Tuhan
Janji Tuhan menyertai kita dalam Roma 8:31 juga membawa kita pada kehidupan yang taat pada Firman-Nya. Ketaatan adalah respons alami terhadap kasih dan perhatian Allah bagi kita. Ketika kita memahami betapa Dia mengasihi dan memperhatikan kita, keinginan kita adalah untuk menyenangkan Dia di semua bidang kehidupan kita.
Yesus berkata dalam Yohanes 14:15 , “Jika kamu mencintaiku, patuhi perintah-perintahku.” Kata-kata ini menggarisbawahi bahwa ketaatan adalah ungkapan nyata dari kasih kita kepada Allah. Dia membuat kita selaras dengan kehendak ilahi dan menjauhkan kita dari jerat dosa yang dapat menjauhkan kita dari hadirat Tuhan.
Ketaatan juga mendatangkan berkat dan kemakmuran bagi kita. Ulangan 28:1-2 menyatakan, “ Jika kamu mau mendengarkan suara Tuhan, Allahmu, dengan melakukan dengan cermat semua perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, Tuhan, Allahmu, akan meninggikanmu di atas semua bangsa di bumi. Dan semua berkat ini akan datang atasmu dan memenuhimu, jika kamu mendengarkan suara Tuhan, Allahmu.” Ketaatan menghubungkan kita dengan janji-janji Allah, dan Dia melimpahkan berkat-berkat-Nya kepada mereka yang mengikuti-Nya.
Pentingnya Persekutuan dengan Tuhan dan dengan para Bruder
Janji Roma 8:31 diintensifkan ketika kita mencari persekutuan yang intim dengan Tuhan dan sesama orang percaya. Persekutuan dengan Tuhan terjadi melalui doa, meditasi pada Firman dan penyembahan. Itu adalah hubungan sehari-hari, di mana kita mendekati Bapa untuk mencari arahan, kenyamanan, dan penguatan rohani.
Dalam 1 Yohanes 1:7 , kita dinasihati untuk hidup dalam persekutuan satu sama lain: “Tetapi jika kita hidup dalam terang, sama seperti Dia di dalam terang, kita mempunyai persekutuan satu sama lain, dan darah Yesus, Anak-Nya, menjadikan kita menyucikan dari segala dosa.” Persekutuan dengan para bruder sangat penting bagi kehidupan Kristiani kita, karena hal itu saling membangun dan mendorong kita untuk bertekun dalam iman.
Persekutuan dengan orang Kristen lainnya juga membantu kita membagikan pengharapan Roma 8:31 kepada mereka yang belum mengenal Kristus. 1 Petrus 3:15 menyebutkan bahwa kita harus selalu siap memberikan alasan untuk pengharapan yang ada pada kita. Saat kita hidup dalam persekutuan dengan Tuhan dan satu sama lain, hidup kita menjadi kesaksian hidup tentang kuasa Kristus yang mengubahkan.
Perlunya Ketekunan dan Iman
Terakhir, janji Roma 8:31 menantang kita untuk bertekun dalam iman, bahkan dalam menghadapi kesengsaraan dan masa-masa sulit. Perjalanan Kristiani tidak selalu mudah, tetapi dengan Tuhan di pihak kita, kita yakin bahwa kita tidak akan pernah sendirian.
Ketekunan secara intrinsik terkait dengan iman. Ibrani 11: 6 menyatakan, “Sesungguhnya, tanpa iman tidak mungkin menyenangkan Tuhan, karena dia yang mendekati Tuhan harus percaya bahwa dia ada dan bahwa dia memberi upah kepada mereka yang rajin mencarinya.” Iman memampukan kita untuk memercayai Allah bahkan ketika kita tidak segera melihat jawaban atas doa-doa kita atau ketika kita menghadapi pencobaan.
Ketekunan dan iman menuntun kita pada kehidupan yang terus-menerus mengandalkan Tuhan. Alih-alih berkecil hati karena kesulitan, kita dapat berpegang pada janji Roma 8:31 , mengetahui bahwa dengan Tuhan di pihak kita, kita lebih dari pemenang dalam setiap situasi.
Kesimpulan
Janji Roma 8:31 merupakan sumber pengharapan, keyakinan, dan kepastian yang tak berkesudahan bagi semua orang yang percaya kepada Yesus Kristus. Itu meyakinkan kita bahwa Tuhan selalu bersama kita, berjuang bersama kita dan membawa kita menuju kemenangan di setiap bidang kehidupan kita. Janji ini mendorong kita untuk mempercayai Tuhan bahkan dalam menghadapi kesulitan, membagikan harapan itu kepada dunia di sekitar kita.
Melalui janji itu, kita mengalami pembebasan dan keselamatan yang Kristus tawarkan. Kita menemukan kekuatan dan penghiburan di tengah pencobaan, karena mengetahui bahwa Tuhan menjaga kita setiap saat. Persekutuan dengan Allah dan dengan saudara dan saudari kita memperkuat kita, dan ketekunan dalam iman menuntun kita pada kehidupan yang terus percaya pada kasih Bapa yang tak bersyarat.
Semoga kita setiap hari hidup dengan kepastian bahwa Tuhan ada di pihak kita, mewartakan pesan pengharapan ini dan membagikan kasih Kristus kepada dunia di sekitar kita. Semoga janji Roma 8:31 menjadi mercusuar dalam perjalanan iman kita, menerangi jalan kita dan menuntun kita menuju kemenangan dalam Kristus Yesus. Amin.