Kitab Rut adalah salah satu harta karun Alkitab yang mengungkapkan kepada kita kasih karunia dan kesetiaan Allah dengan cara yang unik. Narasi Rut 2 merupakan pasal yang bersinar dengan keindahan penyediaan ilahi dalam konteks kisah manusia yang penuh tantangan. Dalam pelajaran Alkitab ini, kita akan menelusuri Rut 2 secara mendetail, dengan menyoroti pelajaran rohani mendalam yang dapat dipetik dari bab ini. Mari kita periksa kasih karunia Tuhan, kemurahan hati Boas, keberanian Rut, dan dampaknya bagi kehidupan kita.
Skenario Bidang Boas
Rut 2 memperkenalkan kita pada latar yang baru: ladang Boas. Pada titik cerita ini, Ruth, seorang janda Moab, memutuskan untuk mengikuti ibu mertuanya Naomi ke Betlehem. Mereka menghadapi kesulitan keuangan dan Ruth memilih untuk memetik gandum di ladang untuk menghidupi dirinya dan Naomi. Pilihan ini membawanya ke dunia Boas, kerabat Naomi dan seorang pria terkemuka di Betlehem. Meskipun Ruth tidak mengetahuinya, keputusan ini akan mengubah hidupnya secara mendalam.
Ladang Boas melambangkan penyediaan Tuhan di masa sulit. Kitab Rut menunjukkan kepada kita bahwa Allah sering kali membimbing kita ke tempat-tempat dan orang-orang yang akan memainkan peran penting dalam perjalanan kita. Meskipun Ruth pergi mengumpulkan gandum untuk memberi makan dirinya sendiri, Tuhan mengarahkannya pada sebuah perjumpaan yang akan sangat memberkati hidupnya. Kita sering kali menemukan berkah di tempat yang tidak kita duga, dan rahmat ilahi terungkap bahkan di tengah tugas kita sehari-hari.
Kemurahan Hati Boas: Potret Anugerah Ilahi
Boas, pemilik ladang, adalah tokoh penting dalam pasal ini. Dia menunjukkan kemurahan hati yang luar biasa ketika dia bertemu dengan Ruth, orang asing yang sedang memetik jagung. Boas memerintahkan para hambanya untuk mengizinkan Rut memunguti bagian telinga, dan tidak menegurnya karena mencabut tanpa izin. Sebaliknya, Dia memberkati dan menyemangati dia:
“Jangan mengumpulkan gandum di ladang lain; dan jangan pernah lewat dari sini; dan jangan menyakiti yang satu ini juga.” (Rut 2:16)
Sikap Boas mengingatkan kita akan anugerah ilahi yang kita terima dari Tuhan. Bahkan ketika kita adalah orang asing secara rohani, jauh dari Tuhan, Dia menawarkan kepada kita rahmat, sambutan dan berkat. Boas adalah saluran kasih karunia Tuhan kepada Rut, dan hal ini mengingatkan kita bahwa Tuhan sering memakai orang untuk mengungkapkan kasih karunia-Nya dalam hidup kita.
Meskipun kasih karunia Allah adalah pemberian cuma-cuma dan tidak selayaknya diperoleh, penting juga untuk dicatat bahwa Rut bekerja keras memetik gandum di ladang Boas. Anugerah Tuhan sering kali terwujud dalam upaya bersama kita dengan penyediaan supernatural-Nya. Namun, kita tidak boleh lupa bahwa meskipun kita bekerja, kasih karunia Tuhanlah yang menopang kita.
Ruth: Teladan Keberanian dan Kerendahan Hati
Ruth, tokoh protagonis buku ini, adalah sosok keberanian dan kerendahan hati yang luar biasa. Ia memilih mengikuti Naomi, ibu mertuanya, bahkan setelah kehilangan suaminya. Kesetiaan dan cintanya pada Naomi terlihat jelas saat dia menyatakan:
“Jangan mendesakku untuk meninggalkanmu dan memaksaku untuk tidak mengikutimu; karena ke mana pun kamu pergi, aku akan pergi, dan ke mana pun kamu menetap, di sanalah aku akan bermalam; Umatmu adalah umatku, Tuhanmu adalah Tuhanku.” (Rut 1:16)
Pernyataan Ruth ini merupakan kesaksian terhadap karakter dan komitmennya terhadap ibu mertuanya serta imannya . Dia tidak hanya mengungkapkan kesediaannya untuk mendukung Naomi, tetapi juga untuk memeluk iman kepada Tuhan Israel.
Rut juga menunjukkan kerendahan hati dengan memetik gandum di ladang Boas. Dia tidak menganggap dirinya layak mendapat bantuan khusus dan menerima perannya yang rendah hati sebagai orang yang dengan jujur dan tekun mencari rezeki Tuhan. Kerendahan hati Anda menempatkan Anda pada posisi di mana rahmat Tuhan dapat mengalir melimpah ke dalam hidup Anda.
Meskipun kehidupan Ruth ditandai dengan tragedi dan tantangan, keberanian dan kerendahan hatinya membawanya ke suatu berkat yang tak terduga dan sebuah kisah yang akan berdampak pada generasi mendatang.
Pelajaran Praktis dari Rut 2 untuk Kehidupan Kita
Pasal 2 dari Kitab Rut memberi kita pelajaran praktis yang tak terhitung jumlahnya yang dapat mengubah hidup kita:
- Anugerah Tuhan melimpah ruah : Sama seperti Rut yang mengalami anugerah Tuhan di ladang Boas, demikian pula kita dapat mengalami anugerah Ilahi dalam perjalanan kita. Bahkan di tengah kesulitan, Tuhan selalu punya rencana rezeki dan berkat bagi anak-anak-Nya.
- Kemurahan hati melahirkan kemurahan hati : Kemurahan hati Boas terhadap Rut menginspirasi kemurahan hatinya terhadap Naomi. Hal ini mengingatkan kita bahwa tindakan kebaikan dan kemurahan hati kita berpotensi memicu reaksi berantai berkat.
- Keberanian dan kerendahan hati adalah kebajikan yang kuat : Keberanian Ruth dalam menghadapi tantangan dan kerendahan hati ketika memetik gandum adalah kebajikan yang dihargai oleh Tuhan. Kualitas-kualitas ini dapat membawa kita ke tempat-tempat yang penuh berkah dan pengaruh.
- Ketaatan menarik perhatian Tuhan : Ketaatan Rut dalam mengikuti arahan Naomi membawanya ke ladang Boas, dimana hidupnya akan berubah selamanya. Ketaatan kepada Tuhan sering kali mengarahkan kita pada berkat-berkat yang telah Dia persiapkan bagi kita.
- Tuhan memakai orang-orang biasa untuk mencapai rencana-Nya yang luar biasa : Ruth adalah seorang wanita biasa, namun Tuhan memakai dia dengan cara yang luar biasa dalam garis keturunan Yesus Kristus. Hal ini mengingatkan kita bahwa Tuhan sering memilih orang-orang biasa untuk menggenapi tujuan-tujuan-Nya yang luar biasa.
Panen dan Panen Anugerah Ilahi
Ruth bab 2, adegan terungkap selama masa panen. Ladang siap dipanen, dan aktivitas pertanian sedang mencapai puncaknya. Skenario ini memiliki makna simbolis dan spiritual yang melampaui pertanian sederhana.
Sama seperti panen yang melambangkan hasil kerja keras para petani, metafora ini juga bisa kita terapkan dalam kehidupan rohani kita. Ruth memanen bulir jagung dengan semangat dan kerendahan hati, dan panen ini melambangkan berkat Tuhan atas hidupnya. Begitu pula ketika kita menabur kebaikan, maka kita akan menuai rahmat Tuhan dalam hidup kita.
Perjanjian Baru mengingatkan kita akan kebenaran rohani ini:
“Jangan tertipu; Tuhan tidak diejek; karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.” (Galatia 6:7, KJV)
Tindakan dan sikap kita, seperti hasil panen Ruth, mempunyai konsekuensi. Kesetiaan Rut dalam memetik gandum menuntunnya pada pertemuannya dengan Boas dan, pada akhirnya, penebusan dan berkat. Dalam perjalanan rohani kita, kesetiaan kita dalam mengikuti Tuhan dan berbuat baik dapat membawa kita pada perjumpaan ilahi dan berkat rohani.
Pentingnya Perlindungan Ilahi
Bab 2 juga menunjukkan kepada kita pentingnya perlindungan ilahi dalam kehidupan kita. Ruth, sebagai orang asing di Betlehem, bisa saja menghadapi banyak sekali kesulitan dan tantangan. Namun, dia mendapat perlindungan dan dukungan di bidang Boas. Hal ini mengingatkan kita bahwa Tuhan adalah pelindung dan penyedia kita, bahkan di negeri asing dan di masa-masa sulit.
Mazmur 91 adalah contoh janji perlindungan Tuhan:
“Barangsiapa bersemayam di tempat rahasia Yang Maha Tinggi dalam naungan Yang Maha Kuasa, dialah yang akan mendapat istirahat.” (Mazmur 91:1, KJV)
Sama seperti Rut yang mendapat perlindungan di ladang Boas, kita juga mendapat perlindungan di dalam Tuhan. Dia mengelilingi kita dengan perlindungan-Nya dan membimbing kita setiap saat. Kepercayaan kita kepada Tuhan memungkinkan kita menghadapi tantangan dengan berani, mengetahui bahwa Dia menyertai kita.
Reaksi Naomi dan Harapan Baru
Kesimpulan dari bab 2 membawa perubahan yang menarik pada kisah Ruth. Saat Naomi mendengar pertemuan Rut dengan Boas, ia dipenuhi harapan dan rasa syukur. Dia mengakui pemeliharaan ilahi dalam kehidupan Rut dan pentingnya Boas sebagai penebus sanak saudara:
“Dan Naomi berkata kepada menantu perempuannya, Terpujilah dia di hadapan TUHAN, karena kasihnya tidak berkurang, baik kepada orang hidup maupun kepada orang mati.” (Rut 2:20, KJV)
Reaksi Naomi mencerminkan pentingnya merayakan berkat Tuhan dalam hidup kita. Dia menyadari bahwa kemurahan hati Boas merupakan cerminan kebajikan ilahi. Hal ini mengingatkan kita bahwa ketika kita mengalami rahmat Tuhan, hendaknya kita mengungkapkan rasa syukur dan menyadari bahwa segala nikmat berasal dari-Nya.
Lebih lanjut, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga harapan, bahkan di tengah tantangan. Naomi, yang sempat mengalami penderitaan berat, kini melihat kemungkinan penebusan dan pemulihan dalam keluarganya.
Kesimpulan: Anugerah yang Mengubah Kehidupan
Rut pasal 2 merupakan kesaksian yang luar biasa tentang kasih karunia Allah yang bekerja dengan cara yang mengejutkan di tengah keadaan yang paling sulit. Anugerah Tuhan yang diwakili oleh kemurahan hati Boas dicurahkan kepada Rut, wanita pemberani dan rendah hati. Kisah ini mengingatkan kita bahwa rahmat ilahi selalu tersedia bagi mereka yang percaya kepada Tuhan dan mencari kehendak-Nya.
Semoga kita belajar dari Rut, Boas, dan Naomi, dan semoga pelajaran dalam pasal ini mengilhami kita untuk hidup dengan keberanian, kerendahan hati, dan kepercayaan yang mendalam pada kasih karunia Allah. Sama seperti Rut menemukan Penebusnya dalam diri Boas, kita juga menemukan Penebus kita dalam Yesus Kristus , yang mengaruniai kita kasih karunia-Nya dan memimpin kita menuju kehidupan yang diubahkan.